Jika pangawikan dijalankan secara benar, ajek, dan lurus dalam rangka mengetahui diri sendiri dan juga mengetahui keinginan (karep), maka watak wening (jernih) akan semakin jelas, membekas, sampai kandas dan akhirnya timbul merasa (rumaos). Pangawikan pribadi yang benar akan menimbulkan situasi dimana seseorang dapat mengikhlaskan dirinya sendiri dan melepaskan dirinya dari jeratan keinginan-keinginan (karep). Dengan dasar wening yang sempurna, seseorang dapat merasa serba senang, baik terhadap diri sendiri, sesama dan ciptaan lain yang sarwa raras, di atas bumi dan dibawah langit dan ditempat-tempat yang penuh sarwa raras dan serba senang.
Adapun tujuan dari pangawikan pribadi adalah untuk mengendalikan keinginan-keinginan (karep) terhadap.
- Semat (kekayaan, keenakan, kesenangan)
- Drajat (kedudukan, keluhuran, kemuliaan, kebanggaan)
- Kramat/Status Sosial (kekuasaan, kepercayaan, pujian, disegani)
Sehingga pangawikan pribadi sangat penting dan harus dilakukan muali dari sekarang, disini, dan dengan penuh keberanian menghadapi segala yang ada dihadapan kita secara apa adanya (saiki, ing kene, lan ngene).
Orang yang tidak terbiasa melakukan pangawikan pribadi akan memiliki pengetahuan yang rancu atau salah tentang diri sendiri dan tentang realitas hidup yang dihadapinya. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya masalah yang mengganggu kesehatan jiwanya. Jika ada masalah, mereka umumnya sibuk meneliti pihak lain dan mengabaikan kajian atau pemahaman terhadap diri sendiri.
Mulur mungkret merupakan dinamika keinginan (karep) dalam mengejar semat, drajat, kramat. Ki Ageng Suryomentaram menggunakan melur mungkret untuk mengenali manusia. Mulur mungkret dapat dijelaskan sebagai berikut
- Mulur (memanjang), jika keinginan tercapai dan merasa senang atau bungah. Itu artinya keinginan seseorang selalu meningkat baik kualitas maupun kuantitas.
- Mungkret (menyusut), jika merasa susah karena keinginannya tidak tercapai atau terpenuhi.
Dalam kawaruh jiwa, mulur mungkret merupakan output dari proses pangawikan pribadi. Konsep mulur mungkret sendiri ialah realitas yang terjadi dalam diri setiap manusia dalam upaya menggapai setiap keinginannya, entah disadari atau tidak setiap manusia pasti memiliki keinginan. Keinginan tersebut selalu bertambah, sesuai dengan nature/sifat dasar manusia yang tidak pernah puas. Sebaliknya jika keinginannya tidak tercapai, seringkali manusia menurunkan target keinginannya.