Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Berjudi dengan Nasib

28 Desember 2019   22:11 Diperbarui: 28 Desember 2019   22:14 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebelumnya, selama hampir enam bulan saya berada di wilayah timur. Enam bulan pun terasa sangat singkat, meskipun pekerjaan saya merangkap-rangkap dari perencana, penghitung aluas estimator, penegosiasi calon tukang berikut harga borongan, pembelian bahan bangunan, pengawasan, hingga pemilik rumah menerima kunci.  

Selain itu, kebiasaan saya adalah memajang dokumentasi pekerjaan di sebuah jejaring media sosial. Di situ juga saya berteman dengan Sarwan sejak delapan tahun silam. Sarwan pun menyaksikan dokumentasi pekerjaan saya selama delapan tahun.

Selama tiga tahun terakhir saya diminta Sarwan untuk terlibat dalam pekerjaannya, tetapi saya belum menyanggupi. Baru kali ini, tepatnya ketika masih merantau di wilayah timur, saya mau menyanggupinya, bahkan saya tidak menyinggung perihal fasilitas, gaji, dan seterusnya.  

"Gaji lima juta. All in. Tempat tinggal pakai rumahku. Ada motor juga," kata Sarwan di sambungan seluler.

"Ya, tidak apa-apa, Wan."

Saya menghargai Sarwan sebagai kawan lama, meskipun adiknya kawan sekelas saya di SMP. Saya juga menghargai kepercayaannya dengan berkali-kali meminta saya untuk bergabung. Kalau soal besaran honor, saya anggap sebagai sebuah awal untuk merekatkan kembali hubungan perkawanan, baik dengan Sarwan, kakaknya, maupun dengan mantan kawan-kawan sekolah saya. 

"Ada bonus juga," janji Sarwan melalui sambungan seluler.

"Aku kerja saja dulu. Kalau memang kelak benar-benar menguntungkan, baru ngomong bonus."

"Kamu nanti jadi tangan kananku, Ji," pungkas Sarwan.

Saya tidak menanggapinya. Selama saya berkecimpung dalam dunia jasa manajemen konstruksi, saya tidak mengetahui ada posisi "tangan kanan" atau "tangan kiri" dalam struktur organisasi sebuah proyek. Kalau Project Manager, Site Manager, Supervisor, Estimator, Drafter, dan sekitar, sih, ada.

Semua cerita itu saya sampaikan pada istri saya melalui sambungan seluler juga. Maksud dan tujuan dari cerita saya adalah agar istri saya sudah mengetahui rencana saya selanjutnya, bahkan kemungkinan dampaknya bagi masa depan kami sekeluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun