"Ada enam meter, tidak?"
"Lima koma delapan puluh, Pak."
"Hah?" Saya heran. "Coba ukur lagi. Harusnya enam meter pas."
Jarak antarbatas blok atau kavling di situ memang seharusnya 6 meter sebagaimana yang tertera dalam Site Plan lokasi, dan patok-patok bambu yang telah terpasang merupakan hasil pengukuran Pak Odang. Jalannya selebar 4,5 meter. Sisanya dibagi dua untuk saluran drainase di kanan-kini.
Saya menoleh ke arah Pak Odang tadi. Pak Odang sudah berpindah posisi. Kini berada di dataran tinggi yang merupakan batas lahan antara kawasan perumahan dan kawasan penambangan batu.
Kalau ukuran belum beres, Pak Odang harus ke sini, pikir saya.
"Lima koma delapan puluh, Pak."
"Sebentar, Pak. Saya mau nelpon Pak Odang dulu. Jangan sampai kita salah memasang bouwplank."
Untuk menghubungi Pak Odang, saya melakukan panggilan melalui nomor Degul. Saya tidak memiliki nomor ponsel Pak Odang, karena ponsel jadul saya rusak setelah kehujanan. Saya menggunakan ponsel yang lain, dan hanya bisa menghubungi Degul.
"Ya, Pak?"
"Gul, tolong sampaikan ke Pak Odang, ada kesalahan ukuran di Blok H1 sisi kanan. Aku masih di situ."