Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Akek Bagak Menanam Batu

17 Januari 2019   14:46 Diperbarui: 17 Januari 2019   15:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Omelan bininya masih panjang-lebar-tinggi. Kali ini terpaksa Akek Bagak mendengarnya agar kepergiannya besok bisa dimenegerti oleh bininya, dan, tentunya, tidak diiringi omelan.

***

Akek Bagak menyeret kolek ke tepi pantai. Perahu kecil berbahan kayu itu berisi buah-buahan, umbi-umbian, dan pecahan batu. Waktu itu ombak pantai sedang kecil. Sementara seekor elang laut sedang menuju pohon pinus, yang ada sarangnya.

"Titip salam untuk anak dan cucu kita," pesan bininya di belakang Akek Bagak.

"Pastilah," sahutnya tanpa menoleh karena sedang berusaha menarik kolek ke pinggir laut.

"Hati-hatilah di laut. Jangan kencing sembarangan, kelak buyut laut ngamuk!"

"Iyalah."

Akek Bagak menanggapi secara singkat saja. Sekadar meyakinkan. Sekadar mengurangi kecemasan atau kekhawatiran bininya. Kalau diladeni dengan beberapa kata, bininya bisa mengomel bertubi-tubi dengan inilah-itulah dan beginilah-begitulah, yang ujung-ujungnya malah membatalkan keberangkatannya ke pulau seberang.

"Aku berangkat!" seru Akek Bagak ketika ia dan kolek-nya sudah bergerak lebih ke tengah laut. Segera ia naik ke kolek.

"Jangan lama-lama di sana! Ingat rumah! Aku tidak mau hidup sendirian lama-lama! Aku tidak mau berkawan dengan burung kuek!" teriak bininya sambil meneteskan airmata.

"Ya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun