"Coba kamu berdiri, Wan. Tengok situasi di sana."
Tidak menunggu perintah dua kali, Sarwan langsung berdiri untuk melihat dengan lebih jelas. Terkadang Sarwan sedikit menekuk badan dengan telapak tangan yang memayungi mata dari bauran sinar matahari. Oji menghentikan dayungan untuk menunggu hasil penglihatan Sarwan.
"Bagaimana situasinya?"
"Ada seseorang sedang memainkan sebatang kayu yang dicelupkan ke air laut. Seorang lagi sedang menaburkan sesuatu ke laut. Ke sisi kanan dan sisi kiri perahu."
"Bunga?"
"Sepertinya bukan..."
Oji tidak melanjutkan pertanyaan. Ia membiarkan Sarwan mengamati situasi secara cermat meski daya jangkau pandangan yang terbatas. Sekilas terbayang racun-racun sedang ditaburkan. Ia segera mengenyahkan pikiran itu.
"Mungkin, makanan, Pak."
"Memberi makanan untuk ikan raksasa dan kawanan lainnya?"
"Iya, Pak. Sepertinya begitu. Soalnya, kelihatan di permukaan air laut..."
"Terus..."