Saya mengenalnya karena anaknya pandai bermain gitar dan menjadi pengamen yang keliling di komplek perumahan kami.Â
Hubungannya kurang dekat dengan ayahnya, bahkan cenderung tidak peduli dengan kondisi ayahnya.Â
Namun tugas sebagai seorang RT harus saya jalankan, untung tidak ada perdebatan masalah privasi. Malam-malam mengetuk rumah orang lain, hanya untuk mengecek perempuan yang dibawa si bapak tadi.
Alhamdulillah saya diajari ilmu komunikasi malapah gedang, yaitu berbicara atau berbuat secara tertib penuh etika dan sopan santun sesuai dengan tahapan atau aturan yang seharusnya.Â
Jadi ketika datang ke rumah bapak berstatus duda tadi, saya menanyakan kabarnya terlebih dahulu, kemudian minta maaf karena malam-malam mengganggu istirahatnya, dan menanyakan iuran RT yang belum dibayarnya.Â
Saat obrolan berlangsung keluarlah perempuan yang diadukan Pak Je, kesempatan itulah yang kemudian saya kejar.Â
"Siapa itu pak, kok baru kelihatan?"
Bapak berstatus duda menjawab, "Oh itu saudara saya dari kampung baru datang"Â
"Oh kalau gitu bapak harus lapor karena menginap, sekalian minta KTP-nya," pinta saya.
"Baik pak RT," jawab bapak berstatus duda.Â
Begitulah, besoknya bapak berstatus duda tidak datang dan menghilang dalam waktu yang cukup lama.