Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pendekatan Ekologi-Teologi untuk Kesembuhan akibat Covid-19

11 Oktober 2020   06:52 Diperbarui: 11 Oktober 2020   07:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan disinfektan, hand sanitizer dan sabun yang jika diakumulasikan di seluruh dunia akan mencemari tanah dan air. Kita harus menyadari bahwa penggunaan disinfektan, hand sanitizer dan cuci tangan pakai sabun hanya sesaat saja. Jika berkepanjangan, maka akan menjadi beban lingkungan yang beresiko juga bagi kehidupan.

Setelah beberapa bulan kita menggunakan bahan kimia itu maka sudah waktunya kita memikirkan alternatif. Semoga saja setelah vaksin Covid19 disosialisasikan, kita tak lagi mengunakan bahan kimia itu.

Ekologi dan Teologia awam yang kita pahami mengajak kita untuk menyadari komitmen kita agar menjaga kesempurnaan bumi dan segala isinya dengan baik. Manusia yang diberikan akal budi yang mampu mengintervensi semua aspek kehidupan di bumi sejatinya fokus menjaga kesempurnaan bukan merusak kesempurnaan itu. 

Karena itu, mari kita bersikap atau membangun menurut keseimbangan alam, bukan keinginan kita sendiri. Jika kita beraktivitas menurut keinginan kita dengan mengabaikan alam maka alam akan resisten dan kita tidak mampu lagi beradaptasi dengan bumi. Jika itu yang terjadi, maka sempurnalah kerusakan itu. Jadi, mari kita ikuti alam dan kita sembuh dengan apa yang ada di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun