Mohon tunggu...
Asep Gunawan
Asep Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baru-baru ini suka membaca dan mengerjakan soal matematika dasar (setelah menonton COC Ruang Guru). Suka traveling dan menguasai Bahasa Inggris dan Turki.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Tam dan Anak-anak Panti - Part 4 (Petualangan Malam)

15 September 2024   19:35 Diperbarui: 2 Oktober 2024   00:38 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan hati-hati, Lucas dan Elia memanjat masuk melalui jendela kecil itu. Mereka membawa selimut tambahan dan beberapa bantal kecil yang mereka ambil diam-diam dari kamar.

"Tapi kalian bisa kena masalah lebih besar!" protes Tam, meski dalam hati dia merasa terharu.

"Kita sudah sampai sejauh ini bersama-sama," kata Elia sambil menghamparkan selimut di lantai. "Kita akan menghadapinya bersama-sama juga."

Mereka bertiga duduk bersama di atas selimut, bersandar pada dinding gudang yang dingin. Meski takut akan konsekuensi tambahan jika ketahuan, ada perasaan hangat yang menyelimuti hati mereka.

"Terima kasih," bisik Lucas merasa bersalah kepada kedua sahabatnya, matanya berkaca-kaca. "Kalian sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Maafkan aku ya teman-teman"

Tam merangkul bahu Lucas. "Tidak apa Luc. Itulah gunanya sahabat. Kita akan melalui ini bersama."

Malam itu, di tengah dinginnya gudang dan beratnya hukuman yang menanti, tumbuh sebuah ikatan persahabatan yang lebih kuat dari sebelumnya. Tam, Lucas, dan Elia saling berbagi kehangatan, cerita, dan mimpi di masa depan.

Menjelang fajar, Lucas dan Elia harus kembali ke kamar mereka sebelum Pak Salvador melakukan pemeriksaan pagi. Namun, mereka berjanji akan kembali malam berikutnya.

Saat Tam berbaring sendiri lagi, ada senyum kecil di wajahnya. Dia tahu perjalanannya masih panjang, hukuman mereka masih berat, tapi dengan dukungan Lucas dan Elia, dia yakin bisa melalui semua ini dan keluar sebagai pribadi yang lebih kuat.

Pengalaman malam itu menjadi titik balik bagi ketiga sahabat. Mereka belajar tentang konsekuensi dari tindakan mereka, tapi juga tentang kekuatan persahabatan sejati. Di tengah kerasnya hukuman, mereka menemukan makna sejati dari kesetiakawanan dan pengorbanan.

Bersambung.........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun