Tak perlu saya ceritakan lebih jauh. Kalian pasti sudah melihat dan membaca sendiri lewat mass media dan socmed kalian. Bagaimana orang-orang yang suka flexing itu kemudian dikorek-korek kehidupannya oleh para netizen.
Sebenarnya pamer itu gak masalah. Pamer kekayaan pun silakan aja. Mau langsung di depan mata orang-orang atau di layar medsos. Hukum tidak menganggap itu illegal setahu saya. Jikalau itu di luar kepatutan moralitas dan berurusan dengan kepekaan sosial, itu perkara lain.
Yang jadi masalah itu bila kemudian ketahuan bahwa biaya untuk segala flexing mereka dicurigai didapat dari perbuatan yang melanggar hukum. Maka kemudian ramailah khalayak ketika satu persatu orang-orang penyuka flexing itu dikuliti para netizen.Â
Nah, yang mudah menjadi sasaran empuk adalah para ASN dan abdi negara lainnya. Penalarannya simple aja: Bisakah gaji atau pendapatan mereka, yang bisa dengan mudah dicheck oleh siapapun itu, mampu menopang gaya hidup hedonis dirinya, istrinya , dan anak-anaknya?
Yang terjadi kemudian pun kalian semua sudah tahu. Sekian banyak orang terpaksa harus wira-wiri melaporkan dan mempertanggungjawabkan asal-usul harta mereka ke hadapan institusi berwenang.Â
Berharap mereka terhindar dari perkara hukum walaupun terpaksa harus dicopot dari jabatannya. Tiba-tiba mereka pun harus berbicara di depan awak media berdalih dan berusaha meyakinkan publik bahwa selama ini dia dan keluarganya menjalani hidup yang "baik-baik saja".
Dan "perburuan" para abdi negara yang suka tampil hedon oleh para warganet itu masih terus berjalan. Apalagi lembaga anti rasuah KPK bahkan menyemangati dan meminta bantuan netizen melalui media sosial untuk menelusuri dan mengungkap kekayaan tidak wajar para pejabat negara.
Runyamlah nasib para abdi negara yang hobby flexing ini. Baik yang nanti terbukti bersalah maupun tidak.
Baiklah, kita lanjutkan apa yang saya sebutkan di awal tulisan, thrifting.
Ini juga lagi heboh. Kalian yang hobby thrifting mungkin sekarang juga lagi deg-degan. Itu kalau kita bicara tentang kesukaan kita membeli pakaian impor murah yang selama ini kita jalani.Â
Karena pemerintah mempertegas regulasi larangan impor pakaian bekas yang sebenarnya sudah sekian lama diberlakukan. Mungkin tak akan begitu mudah lagi kita nanti bisa mencari baju-baju, tas, sepatu branded keren yang harganya murah itu.