Mohon tunggu...
GUNAWAN
GUNAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru ASN

Guru desa melakukan apa saja agar otak tidak beku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Thrifting Aja, Gak Usah Flexing

3 April 2023   00:01 Diperbarui: 9 April 2023   20:33 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Okelah, biarkan penegakan hukum berjalan sebagaimana adanya dan semoga pemerintah memberikan solusi terbaik untuk para pemain bisnis pakaian impor bekas ini.

Thrifting, jika kita bicara tentang kegiatan ini, sebenarnya bukan melulu mencari baju, tas, atau sepatu bekas yang dijual murah. Thrift atau berhemat itu ya bisa dalam hal apa saja, walaupun gak jauh dari hal pembelanjaan atau pengeluaran uang kita.

 Kebiasaan thrifting sudah saya jalani sejak puluhan tahun lalu ketika saya masih remaja belia. Sebenarnya saat itu gak tepat kalau dikatakan sebagai hobby yang terkesan bersenang-senang. 

Saya melakukan thrifting karena terpaksa. Saya bukanlah anak yang tumbuh di kalangan keluarga berada yang dengan mudah mendapatkan apa saja yang dia inginkan. Saya selalu harus mengumpulkan sedikit demi sedikit uang yang saya dapat untuk membeli satu barang yang saya inginkan.

Saya masih ingat, alat musik gitar pertama yang saya miliki di usia belasan tahun itu adalah barang loak yang saya beli dengan harga murah jika saya kenang angkanya sekarang. Itupun sudah membuat kantong di celana saya langsung kosong tanpa sisa.

Saya juga sering tertegun saja ketika saya melihat label harga sepatu di sebuah toko sepatu. Kalian jangan salah menerka saya mau beli sepatu di situ. Saat itu saya hanya menemani seorang kawan yang ingin membeli sepatu baru.

Saya harus cukup puas membeli sepatu, tas, jaket, bahkan buku pelajaran sekolah pun juga di pasar loak yang ada di beberapa tempat di kota kelahiran saya.

Lama-lama saya malah menyukai thrifting saya ini. Dari terpaksa jadi suka. Saya juga menjadi pandai dalam ber-thrifting. Dari mulai memilih barang yang mau saya beli, menawar harganya, sampai bagaimana dan di mana saya bisa memperbaiki atau memodifikasinya. 

Ingat ya, barang hasil thrifting tak selalu barang bekas. Ada juga barang baru tapi cacat di sana-sini. Misalnya, ada sedikit robek di lengan sebuah baju. Atau ada jaket jeans yang, entah karena apa, kancing logamnya yang begitu kuat itu bisa lepas satu. 

Bagi saya barang cacat seperti itu jadi berkah bagi saya karena saya beli dengan harga murah dan hanya perlu sedikit kreativitas untuk memperbaiki atau memodifikasinya.

Dengan barang-barang hasil thrifting kadang-kadang saya bisa juga sedikit tampil flexing di depan kawan-kawan saya saat itu. Haha ... Walau hanya sekedar penampilan baju, jaket, topi, atau sepatu ala anak gaul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun