Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Filosofi Bertani Bapak: "Weri Mesik Todo Lor"

16 Agustus 2020   16:10 Diperbarui: 18 Agustus 2020   15:59 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swafoto di kebun: Bapak saya sementara memangkas ranting kayu gamal yang dijalari stek fanili (Dokumentasi pribadi/REBA LOMEH)

Pada bulan Desember, bunga cengkeh ini nantinya akan jatuh sendiri. Kemudian pada musim hujan bulan Januari dan Februari bunga cengkeh ini akan tumbuh bak jamur di dekat pokok pohon.

Sewaktu itulah rekan-rekan dari luar daerah ini datang ke rumah untuk meminta bibit cengkeh. Kami biasanya persilakan dengan senang hati. Yang penting mereka mau menanam saja.

Dan terbukti, banyak peranakan cengkeh kami yang sukses tumbuh dan berbuah di tangan mereka. Ada rasa bangga, tentu saja.

Weri Mesik Todo Lor.. (menanam itu berbuah manis).

Begitu kira-kira bila menelaah filosofi dan hakikat "Weri Mesik Todo Lor" ala Bapak. Selain menanam untuk kebaikan sendiri, juga untuk kemaslahatan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun