Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Menerka Keberadaan Tuhan Atas Air

22 Maret 2020   06:06 Diperbarui: 4 Maret 2021   13:31 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu sisi, hal ini merupakan narasi dramatis dan ironis yang panjang dan menjadi perkara menahun di Labuan Bajo, yang konon telah menjadi daerah wisata super prioritas.

Terlepas dari tetek-bengeknya persoalan air di Labuan Bajo, fakta yang sama juga mendera masyarakat desa. Mereka juga sedang kesulitan swasembada air. Picunya karena luas hutan semakin berkurang karena pembabatan hutan secara tidak bertanggung jawab.

Imbasnya, debit mata air untuk irigasi sawah mengurang, gagal panen dan produktivitas hasil pertanian menurun.

Sebagai masyarakat berbudaya dan berTuhan, seyogianya kita tidak boleh menjajah alam ini dengan semaunya. Ketika kita kelewat serakah, alam pasti punya cara untuk mempertahankan eksistensinya dengan cara yang di luar nalar kita manusia.

Maka dari itu, mari manfaatkan air dengan sebaik-baiknya dan jaga alam dan lingkungan di sekitar kita supaya tetap asri dan berkesinambungan. Kira-kira begitu.

Sekali lagi, Selamat Hari Air 22 Maret 2020.

Salam Cengkeh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun