Di menu yang disebut buka dompet. Saya bisa melihat dana itu masih ada. Namun saya ingin dikembalikan ke rekening. Setelah mencari-cari tahu bagaimana melakukan pengembalian dana (refund), ketemu caranya dengan mengisi form yang disediakan Bukalapak secara online. Saya isi. Kemudian menunggu jawaban.
Tak lama ada jawaban. Bukalapak meminta saya melakukan reset password. Oke saya ikuti. Kemudian saya mendapat notifikasi bahwa password sudah diubah. Oke. Tapi belum jelas tentang refund.
Setelah menunggu satu hari, belum ada kejelasan. Saya berinisiatif menghubungi call center Bukalapak. Jawabannya normatif. Dicatat. Akan diproses oleh bagiannya. Oke ditunggu.
Satu hari berlalu belum dikirim juga. Belum juga ada pemberitahuan kapan uang akan ditransfer. Padahal mentransfer dana pasti tidak lama, pikir saya. Selama menuggu, Bukalapak beberapa kali mengirim email ke saya tentang berbagai penawaran. Intinya mencoba merangsang saya untuk tertarik membeli atau bertransaksi. Saya tidak bergeming. Yang saya inginkan uang kembali ke rekening. Perkara mau bertransaksi lagi, urusan nanti saja.
Tiga kali di hari yang berbeda saya menghubungi call centerBukalapak. Namun sampai tulisan ini saya buat, belum dipenuhi juga. Hari ini hari libur, juga dua hari ke depannya. Bukalapak pun juga orang-orangnya libur, pikir saya berbaik sangka. Terhitung dari dari informasi mengenai kegagalan sampai dengan sekarang memang baru empat hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H