Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teratai, Simbol yang Maknanya Jarang Diketahui

27 September 2022   05:07 Diperbarui: 27 September 2022   05:10 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teratai, simbol yang maknanya jarang diketahui (gambar: hipwee.com, diolah pribadi)

Berlatih Melepas

Berlatih melepas atau berdana, adalah memberikan apa yang menjadi milik kita kepada orang lain, uang, makanan, pakaian, tempat tinggal, obat-obatan.

Dengan melatih melepas, maka kemelekatan pada apa yang dimiliki secara perlahan dikikis. Seingin dengan sering dan rajin berdana, maka kemelekatan pada apa yang dimiliki akan banyak berkurang.

Lagi pula apapun yang kita miliki suatu saat akan dilepas, jika tidak sekarang, mungkin besok, jika tidak besok, mungkin lusa, jika tidak, pada akhirnya ketika kematian tiba, apapun yang dimiliki harus dilepas, suka ataupun tidak suka.

Saat kematian tiba dan tidak siap melepas semuanya, yang ada adalah penderitaan yang luar biasa, tetapi dengan rutin berlatih melepas maka kemelekatan akan berkurang.

Berlatih Moralitas

Kegelisahan hidup banyak sekali muncul karena adanya penyesalan, menyesal melakukan kesalahan, melakukan pelanggaran moralitas, seperti membunuh, menyakiti, mengambil milik orang lain, selingkuh, menipu, berbohong atau mabuk-mabukan.

Seiring dengan tidak melakukan pelanggaran moralitas, maka penyesalan menjadi berkurang, kegelisahan berkurang, hidup akan lebih damai.

Berlatih Meditasi

Walaupun dalam keseharian perilaku sudah baik, tetapi pikiran masih sering memusuhi orang lain, iri, dengki, serakah, ragu, malas, sombong dan pikiran buruk lainnya, untuk itu pikiran harus dilatih agar tidak terseret pada semua ini.

Meditasi adalah melatih pikiran dan mengembangkan pikiran, pikiran yang semula sering mengembara, menilai apapun yang muncul, terseret sensasi yang muncul, dilatih untuk diam pada saat ini hanya menjadi pengamat. Tidak menilai, tidak mengikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun