Dan sejak kejadian bagi-bagi donat di jalan itu, saya tidak lagi bersedih hati karena patah hati; sebaliknya justru saya semakin terinspirasi untuk berbuat baik.
Saya belajar bahwa perubahan itu tidak bisa saya hindari, dan perubahan kerap mendatangkan penderitaan (meski tidak selalu); tetapi saya tahu bahwa di dalam naik dan turunnya hidup, saya harus terus berbuat baik, sebab berbuat baik memberikan makna... makna bahwa keberadaan saya dapat bermanfaat bagi makhluk lain.
Dari perubahan hidup ini, saya belajar bahwa: perubahan itu pasti, tetapi berbuat baik adalah harga mati.
Ternyata berbuat baik itu enak.
**
Jakarta, 20 Agustus 2022
Penulis: Garvin Goei, Kompasianer Mettasik
Psikolog & Dosen Psikologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H