Tetapi pisau itu bukan untuk Violet, melainkan untuk salah satu tentara bertopeng hitam yang hendak menembak Violet dari belakang.
"Saya tidak suka diganggu. Saya belum selesai bermain."
Violet kembali ke posisinya yang tanpa kuda-kuda bertarung.
"Boleh tahu nama kamu?" Violet bertanya kepada Albino itu.
"Nama saya...........he he he he he." Dia tertawa kecil dan berkata," Saya hampir lupa dengan nama saya. Saya dulu sering disebut Joshua."
"Untuk apa anda melakukan itu?" Violet bertanya lagi.
"Sebab saya tidak mau kehilangan pertarungan yang paling menyenangkan?"
"Kamu anggap nyawa manusia itu seperti barang?" Violet menunjukan perasaan kesal. Dia tidak pernah membunuh salah satu orang yang menyerang kita tadi,
"Memang kenapa? Kamu tidak senang?" Albino itu menunjukan expresi tenang dan tidak tersenyum lagi.
"Selama ini aku sudah kehilangan keluarga dan saudara-saudara aku. Nyawa mereka dianggap oleh barang atau sesuatu tidak berguna. Orang itu contohnya seperti kamu itu. Apa kamu tidak merasa sayang akan keluarga dan teman-teman kamu? Orang yang kamu bunuh tadi juga memiliki keluarga dan saudara-saudaranya yang lain."
"Perlu apa keluarga dan teman. Ibu saya pernah mau membunuh saya, kalau saya tidak membunuh teman-teman saya dan ibu saya. Saya tidak akan hidup di dunia ini. Itu sebabnya kita membunuh untuk hidup."