Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Secret Club - Chapter 22

21 April 2019   06:51 Diperbarui: 22 April 2019   01:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini pertama kali Viridis melihat gadis yang terlihat lugu menyimpan kemampuan yang mematikan. Viridis melihat pemandangan Violet seperti gadis lugu yang berada di medan perang yang penuh darah dan senjata mesiu. Setelah dia menyerang tadi, dia mengeluarkan aroma yang berwarna Ungu muda. Expresi muka Violet selalu terlihat sedih dan menucurkan air mata. 

Seperti raut muka menunjukan sebuah penyesalan yang sangat dalam. Tiba-tiba sebuah pisau melayang ke Violet, tetapi Violet menangkis dengan memukul dengan pistol.

Orang tersebut berdiri depan kita berdua, orang itu terlihat seperti albino chinese. Orang itu bertubuh kurus dan cukup tinggi seperti pemain basket. Dia menatap kami berdua dengan senyum dia yang sangat manis. Muka orang itu terllihat seperti anak remaja berusia 15 tahun, tapi warna aromanya seperti warna yang dimiliki oleh Engkong Viridis. 

Orang-orang suka bilang orang yang sudah tua itu sudah bau tanah. Apa kemungkinan orang ini sama tua dengan engkong Viridis? Viridis tidak bisa percaya bagaimana bisa orang berumur manula bisa terlihat awet muda?

Orang itu langsung berjalan menghampiri kami dengan cepat. Meskipun dia berjalan cepat, dia mengiringi dengan senyumnya. Viridis merasa orang ini sangat aneh atau psychopath yang berbahaya.

Dia berhadapan langsung dengan Violet dan langsung menyerang Violet seketika dengan pisau, tetapi bisa dihindari oleh Violet dengan cepat. Pisaunya itu mengeluarkan aroma warna warni seperti aroma racun yang berwarna warna bunga.

"Hati-hati. Knife nya ada racunnya."

Violet langsung menyerang orang itu dengan tembakan jarak dekat, tetap orang itu bisa menghindari peluru panas yang muntahkan oleh pistol Violet. Orang tiu tetap tersenyum seperti anak kecil yang sedang bermain.

Beberapa tembakan ditembakan oleh Violet, tetap dihindari oleh orang itu. Gerakan yang sangat cepat seperti dia bisa membaca peluru atau bisa melihat peluru yang melaju sangat cepat. 

Albino ini rasanya juga berpengalaman dalam bertarung. Orang itu juga bisa memotong peluru dengan pisaunya. Dia bukan manusia bisa yang menghindari peluru itu seperti mainan.

Tiba-tiba Albino itu mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan dilemparkan ke Violet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun