Keluarga Viridis tidak memiliki kehangatan. Mereka cuma senang melihat anak-anak mereka mendapat nilai bagus dan penghargaan yang bagus. Mereka tidak memberikan kehangatan cuma memberikan sebuah sabetan rotan dan tatapan dingin. Di rumah tidak ada komunikasi sama sekali.Â
Viridis kalau pulang ke rumah mereka cuma tanyakan," Ni Zuo Gong Ke Ma?" (Kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah?). Cuma itu saja tidak ada yang lain. Viridis kalau pulang juga cuma mengerjakan pekerjaan rumah dan belajar, kadang juga Viridis mendapat les di rumah atau di luar.Â
Kalau nilai Viridis cuma mendapat kurang dari sembilan. Viridis cuma dihadiahkan sabetan rotan. Kalau nilai kurang dari sembilan itu terbukti, bahwa Viridis tidak belajar atau Viridis malas. Itu semua dari pernyataan dari mereka.
"Kita keluar dari sini." Violet berkata dengan suara halus.
Setelah kita keluar dari lemari besi. Viridis cuma mengikuti perintah dari Violet.
Setelah kita berjalan perlahan-lahan di hall sekolah yang sangat sepi, tiba-tiba Violet berhenti dan menyuruh Viridis berhenti juga.
"Ada orang banyak mendekat ke sini."
"Darimana you tahu?"
"Aku mendengar suara hentrakan kaki dari 3 kilo dari ini. Kamu tunggu di sini. Mereka sudah dekat."
Violet berlari sangat kencang dan tidak bersuara. Violet menghampiri orang-orang bertopeng hitam. Gerakan Violet sangat cepat tidak bisa terbaca oleh kasat mata. Serangan Violet juga gesit dan tidak bisa hindari oleh musuh-musuhnya. Violet juga mematahkan persendian tangan dan kaki.Â
Salah satu musuhnya mengeluarkan senjata api dan menembakan jarak dekat. Serang itu langsung dilumpuhkan oleh Violet dengan cara mematahkan persendian pergelangan tangan musuh. Violet juga langsung menendangan sangat keras kepalanya. Beberapa orang ditembak persendian oleh Violet, sepertinya Violet tidak membunuh orang-orang itu. Dia cuma melumpuhkan orang-orang itu.