Mohon tunggu...
arif tripada
arif tripada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Edisi Hallo Dwelling Time, Bagaimana Riwayatmu Kini?

21 Agustus 2016   08:35 Diperbarui: 21 Agustus 2016   08:52 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Hijau= tdk kena pemeriksaan phisik; jika masuk jalur Merah= barang ybs wajib diperiksa ‘phisik’] berarti butuh waktu relatif lama tdk bs 1 x 24 jam,

Catatan: bahkan kalau barang ybs kategori barang BAHAYA atau Dangerous Goods maka prosesnya wajib masuk JALUR MERAH [wajib ada pemeriksaan phisik lebih dulu].

Jika prosesi diatas sudah dilalui baru dapat [surat perintah pengeluaran barang] SPPB - impor atau FIAT MUAT [untuk ekspor], proses clearance / penyelesaian dokumen impor/ekspor prosedurnya berikut :

1] Pengajuan dgn dokumen pengajuan [Pemberitahuan Impor Barang / PIB utk Impor;  atau Pemberitahuan Ekspor Barang / PEB utk ekspor];  Pada proses awal ini yang menentukan lama / tidak nya penyelesaian [clearance] dokumen ini ditentukan oleh ;

a] Jika Impor / ekpor barang bersangkutan pakai ‘fasilitas [baca;kemudahan/keistimewaan/prioritas dll fasilitas yg memudahkan] atau justru yg masuk kategori barang; pembatasan, berbahaya atau bhkn larangan, mk lebih dulu IMPORTIR / EKSPORTIR ybs hrs punya; Dokumen Fasiltas dimaksud lebih dulu sblm melakukan clearance dan dia juga wajib berstatus sbg Importir Khusus yg ditunjukan dgn memiliki Angka Pengenal Impor Khusus [APIS], atau Angka Pengenal Eksportir [APE-khusus].

b]. jk brg ybs mrpkn brg “umum [general export/import] sbg importir umum mk PIB/PEB tsb tdk membutuhkan dampingan dokumen fasilitas dari instansi berwenang, cukup melampirkan Angka Pengenal Impor [API] atau APE umum utk ekportir.  Yg artinya kepengurusan PIB/PEB hingga mendapatkan status SPPB-impor [srt perintah pengeluaran brg impor] atau kalo itu ekport mk Surat Fiat Muat brg yg akan diekpor segera bisa diproses untuk naik ke kapal sesuai jadwal schedule kapal ybs maks 1 x 24 jam, SPPB atau Fiata Muat [utk ekspor] slesai hari itu juga bisa diproses “pengeluaran barangnya [utk impor] dan Manaikan Barng ke Kapal [utk ekspor]. KATA KUNCINYA;

[1] jika kategori barang Yang akan di ; impor/ekspor, dgn “fasilitas” maka HARUSNYA dokumen pelindung impor/ekspor sudah harus dimiliki sebelum “Kapal Tiba [ utk-impor]” atau sebelum “Kapal akan memuat akan tiba/sandar di pelabuhan, utk ekspor] itu yg bikin lama atau tidak yang artinya menimbulkan Dweling time / tdk.  Dan jk ternyata brg yg diimpor tsb kategori bukan impor umum, kepengurusan clearance pun posibilitasnya berikut ;

[1.1] Ada dokumen fasilitas saat proses PIB [meski scr E-clearance] tetapi utk impor/ekspor jenis ini ada mekanisme “random” yakni akan ada acak [scr elektronik] entah 1 pengaju[importir] dari 10 dimungkinkan kena Random yg harus masuk “jalur merah”. Hal tsb pd UU Pabean no 11 th 1998 dimaksudkan utk meminimize kerugian yg akan diderita negara akibat ULAH oknum importir/eksportir NAKAL.  Bhkn impor/ekspor brg yg terkategori BAHAYA wajib melalui proses pemeriksaan Phisik / JALUR MAERAH.

PERTANYAANNYA ???  Kasus Dwelling Time yg dipergoki oleh Jokowi shg punya dalih untuk “marah-marah” saat sidak dimaksud APAKAH ITU IMPOR brg kategori UMUM ataukah BERFASILTAS ??? Bhkn DANGEROUSE GOODS ??

Jika ternyata yg dipermasalahkan oleh Bapak Presiden tsb adalah Impor brg umum ; Pendapat ane, langsung MARAH-MARAH ditempat itu tdk lah bijak bhkn tdk etis apalagi disorot kamera, apalagi yg disampaikan adalam Dwelling Time 5,5 hari krn apa ?? [ketentuan Strorage Cost pelabuhan adalah 1-3 hari adala free charges/bebas, baru hari ke 4 dihitung sebagai strorage charges 1 hr], jika brg impor yg dipergoki Pak Jokowi meski msk kategori General Cargoes [brg muatan umum], msh wajib diperiksa dulu TGL berapa Importir ybs memasukan ajuan PIB ke Bea dan Cukai ??  Jika ; Tgl Pengajuan ia mengajukanya sbl H+3 sandar kapal berarti dwelling time 5,5 hari yg tersidak tsb msh blm juga bs disalahkan petugas clearance bea n cukai msh wajib dilihat dulu selama pengajuan clearance BERAPA KALI terkena hrs melakukan PERBAIKAN PENGAJUAN [asumsi ada kesalahan administrasi ajuan dll ini akan mempengaruhi lama tdk nya penyelesaian], NAMUN jika sample kasus yg tersidak tsb adalah justru masuk kategori BARANG BERFASILITAS bhkn jk BARANG BAHAYA maka DWELLING TIME 5,5 hari tsb msh masuk akal meski dgn asumsi SGALA DOKUMEN YG DISYARATKAN LENGKAP...   Saran untuk semua pejabat TREN marah-marah didepan publik [baca; kamera] jangan lagi menjadi MODEL sikap pejabat negeri ini krn meski kita sdg menduduki JABATAN setinggi apapun msh ADA BANYAK CARA BIJAK UNTUK MEBERIKAN EFEK JERA KPD BAWAHAN/[PETUGAS DI LAPANGAN, salah satu yg tergolong BIJAK adalah ; dengan mencatat nama jabatan PETUGAS ybs, mengidentifikasi ASUMSI kesalahan, menganalisis permasalahan/asumsi KASUS yg tersidak scr komperhensip, BARU dilakukan pemanggilan PETUGAS LAPANGAN ybs didampingi oleh Atasan ybs untuk dikonfrontir dalam ruangan yg dihadiri oleh pihak terbatas [petugas ybs+atasan langsung, PEJABAT SIDAK didampingi staf ahli yg dibutuhkan], mengapa hrs DEMIKIAN ?   Jelas sekali BUTUH TEROPONG yg TDK HITAM, agar tdk perlu KAMBING HITAM atas apapun permasalahan yg muncul di negeri ini.

KONSEP MENEJEMEN KEPEMERINTAHAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun