"Tolong!!! Saya Bu Karni.. Tolong!" suara teriakan wanita terdengar lirih.
Terlambat, aku sudah kembali ke lapisan mimpi pertama! Latarnya menjadi kamar tidurku di rumah.
Suara tadi nyata sekali!
Sambil merapal Doa Bapa Kami lagi, aku menghentakkan kepalaku dengan keras dan akhirnya terbangun di dunia nyata dengan mata yang sangat berat.
Sambil terhuyung aku kembali ke wastafel dan menyeka mukaku dengan air.
"KELUARGA BU KARNI, HARAP MENUJU COUNTER IGD!" pengumuman dari sentral ruang IGD membangkitkan ingatanku.
"Ya, ampun. Bu Karni!" Aku jadi tersadar nama ibu yang memanggil dalam lapisan mimpiku tadi. Sontak kesadaranku berangsur kembali.
Aku setengah berlari masuk ke dalam IGD, melihat jam pukul 3.15 subuh. Ya, memang durasi lama di mimpi tak seperti di dunia nyata. Terkadang kita bisa berjam-jam dalam mimpi, namun hanya menghabiskan lima menit dalam tidur.
Aku menengok ke arah kiri, Bu Minah menyapaku.
"Loh cepat sekali, Mas?"
"Eh, Mau lihat ibu sebentar."