"Nah begitu kan lebih baik, Nak. Jangan paksa dirimu. Tuhan pasti buka jalan bagi Kamu dan Ibumu."
"Terimakasih sekali lagi, Bu. Maaf tadi saya tidak sopan menagih imbalan untuk UAS besok, apalagi saya anak beasiswa di SMA 15 ini. Ibu saya di rumah juga tadi titip salam ke Bu Niken, terimakasih sudah jadi Ibu kedua bagi saya di sini."
"Ya, itu sudah jalan Ibu, Nak. Kamu tau juga kalau Ibu belum punya anak di usia setengah abad ini. Kalian lah kebahagiaan Ibu bersama anak kelas lainnya."
"Eh.. Iya Bu. Maaf kalau jadi membahas hal tersebut."
"It's Oke. Ayo pulang dulu saja, pasti ditunggu ibumu di rumah."
Demian Harris pun segera menarik kursinya untuk berdiri, dan menyalami Bu Niken Kumala dengan menyentuhkan tangan tua guru teladan tersebut ke dahinya. Berjalan sampai di pintu kelas, Bu Niken memanggilnya lagi.
"Dem, yang tadi.. Jon Snow kan protagonis-mu?"
"Bukan, Bu. Bran.. Bran Stark."
"Hah, kenapa?"
"Karena dia bisa kembali ke masa lalu, Bu. Dan harusnya dia bisa buat Jon Snow lebih baik lagi."
"Lebih baik bagaimana?"