Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Merefleksikan Perbedaan Proses Bisnis Industri Kreatif dan Konvensional

11 September 2024   19:30 Diperbarui: 12 September 2024   09:20 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran studio animasi. Sumber: hitechanimationstudio.com

8. Keterlibatan Customer dalam Penciptaan Produk

Karena sifatnya kolaboratif, satu ciri khas dari industri kreatif adalah klien sering kali terlibat secara mendalam dalam proses pembuatan (co-creation), memberikan masukan dan berkolaborasi, terutama dalam industri seperti periklanan, desain, atau pembuatan konten. 

Oleh karenanya bentuk-bentuk seperti kustomisasi, penyesuaian desain dan revisi merupakan hal yang umum dalam rangka mencapai kesepakatan akan visi kreatif dan solutif dalam permasalahan yang diajukan klien. 

Ini berbeda dengan industri konvensional dimana keterlibatan pelanggan biasanya lebih bersifat transaksional, berfokus pada pembelian produk atau layanan yang sudah dikembangkan, meskipun mungkin ada penyesuaian di area tertentu seperti pra produksi dalam manufaktur.

Gambaran studio animasi. Sumber: hitechanimationstudio.com
Gambaran studio animasi. Sumber: hitechanimationstudio.com

Penutup

Industri kreatif merupakan industri yang beroperasi dalam lingkungan bisnis yang unik yang dicirikan oleh kekayaan intelektual, kolaborasi, risiko, aliran pendapatan yang beragam, fleksibilitas, penekanan pemasaran, inovasi, dan pasar global. Sementara industri konvensional cenderung produk sentris, penghargaan pada nilai-nilai tangible, hingga proses yang amat terstruktur. 

Terdapat dikotomi yang secara kasar dapat kita kenali dari dua industri ini dimana industri kreatif mengutamakan inovasi, kustomisasi, dan proses yang fleksibel, sedangkan industri konvensional berfokus pada efisiensi, standardisasi, dan skalabilitas. Adapun memahami ciri-ciri khas ini sangat penting bagi bisnis yang beroperasi di sektor ini dan mencegah adanya ketidaksepemahaman diantara keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun