Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Merefleksikan Perbedaan Proses Bisnis Industri Kreatif dan Konvensional

11 September 2024   19:30 Diperbarui: 12 September 2024   09:20 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran studio animasi. Sumber: hitechanimationstudio.com

Adanya sistem otomatisasi, permesinan, dan ERP berperan penting dalam menjaga efisiensi operasional dalam industri konvensional. Selain itu, umumnya upaya pemasaran pada industri konvensional sering kali difokuskan pada fitur dan manfaat produk. 

6. Akusisi Talent dan Sumber Daya Manusia

Menarik dan mempertahankan talenta terbaik merupakan tantangan penting dalam industri kreatif (O'Hara, 2018). Tenaga profesional kreatif sering kali sangat dibutuhkan, dan perusahaan harus menawarkan gaji, tunjangan, dan peluang yang kompetitif dalam rangka pertumbuhan profesional. 

Dalam internal perusahaan berbasis kreatif, tim sendiri biasanya jumlahnya lebih kecil, fleksibel, dan berbasis proyek, dengan ketergantungan tinggi pada pekerja lepas (freelance) atau kolaborasi kemitraan sementara. 

Tenaga kerja digerakkan oleh talent khusus seperti desainer, seniman, penulis, dan pengembang. Ini berbeda dengan industri konvensional di mana tenaga kerja ditata untuk lebih terstruktur, dengan peran yang jelas dan fokus pada pekerjaan jangka panjang. 

Tenaga kerja yang terampil, manajemen, dan staf operasional berperan penting dalam menjaga efisiensi produksi sehingga umumnya perusahaan dapat memberikan jenjang karier yang lebih jelas seiring perkembangan perusahaan.

Gambaran studio animasi. Sumber: iim.fr
Gambaran studio animasi. Sumber: iim.fr

7. Fokus Siklus Produk yang Berbeda

Industri kreatif sering kali memiliki siklus produk yang lebih pendek dibandingkan dengan industri tradisional (Giz, 2024). Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tren dan teknologi baru dapat dengan cepat membuat produk menjadi usang. 

Oleh karenanya, industri kreatif ini memerlukan fokus pada keuntungan jangka pendek sambil juga mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang. Ini diakibatkan prosesnya yang hampir sepenuhnya berbasis proyek dengan siklus waktu tertentu. 

Hal tersebut amat berbeda dengan industri konvensional terutama manufaktur yang umumnya meminta agar produksi terus berjalan dalam sebuah sistem pabrik tanpa putus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun