Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Batik Nasional dan Perjuangan Indonesia Menjadikan Batik sebagai Warisan Dunia

2 Oktober 2024   07:14 Diperbarui: 2 Oktober 2024   07:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik kini digunakan untuk busana seragam di kantor, sekolah, dan acara-acara di luar (dok foto: pusatseragam.id)

Perjuangan Indonesia agar dunia mengakui batik sebagai karya seni asli Indonesia sudah sejak lama. Tidak hanya dalam satu atau dua tahun.

Beberapa catatan penting menyebutkan bahwa batik diperkenalkan pertama kali di era Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Presiden Soeharto juga memperkenalkan batik yang mana seluruh pejabat negara yang mengikuti KTT APEC 1994 mengenakan batik Indonesia dan berfoto bersama di Istana Bogor.

Di dalam lama wikipedia.org, Batik Indonesia didaftarkan pada 4 September 2008 di Kantor Unesco di Jakarta oleh Kantor Menko Kesra yang mewakili Pemerintah dan Komunitas Batik Indonesia guna memperoleh status warisan budaya tak benda.

Pada tanggal 2 Oktober 2009, pengajuan tersebut diterima dengan resmi oleh Unesco pada tanggal 9 Januari 2009. Batik Indonesia pun disahkan menjadi Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Pengesahan karya batik menjadi warisan budaya tak benda ini ditetapkan dalam sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah Tentang Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan oleh Unesco di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009.

Sejak itu, Batik Indonesia diakui sebagai International Cultural Heritage setelah sebelumnya sudah menetapkan keris dan wayang sebagai karya bangsa Indonesia sebagai warisan budaya tak benda oleh Unesco, PBB.

World batik summit, salah satu upaya pemerintah mengenalkan batik ke seluruh dunia (dok foto: setkab.go.id)
World batik summit, salah satu upaya pemerintah mengenalkan batik ke seluruh dunia (dok foto: setkab.go.id)

Upaya mempertahankan Batik Indonesia

Masyarakat dan Pemerintah Indonesia perlu melakukan berbagai upaya positif untuk menjaga kelestarian batik Indonesia, baik secara nasional maupun internasional.

Untuk mempertahankan batik Indonesia sebagai busana yang tetap bernilai dan berarti, bangsa Indonesia dapat melakukan beberapa hal seperti ini.

1. Pendidikan dan kesadaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun