Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Batik Nasional dan Perjuangan Indonesia Menjadikan Batik sebagai Warisan Dunia

2 Oktober 2024   07:14 Diperbarui: 2 Oktober 2024   07:44 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik kini digunakan untuk busana seragam di kantor, sekolah, dan acara-acara di luar (dok foto: pusatseragam.id)

Setiap tanggal 2 Oktober kini dirayakan sebagai Hari Batik Nasional sekaligus diperingati pula sebagai Hari Batik Internasional. Tujuannya adalah untuk memperingati penetapan batik sebagai warisan budaya tak benda atau Internasional Cultural Heritage (ICH).

Hari Batik Nasional pertama kali diperingati pada tanggal 2 Oktober 2009. Berarti di tahun ini kita memperingati hari Batik Nasional yang ke-15. 

Sekalipun HUT Batik Nasional baru memasuki usia remaja yaitu 15 tahun,  Batik Indonesia telah lama dikembangkan dan diakui sebagai milik bangsa Indonesia.

Bahkan kini Batik sudah diakui oleh dunia sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage) oleh Unesco PBB pada tanggal 4 September 2008 yang kemudian diakui secara resmi oleh Unesco pada tanggal 9 Januari 2009.

Perihal Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober  ditetapkan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan mengeluarkan Keppres Nomor 33 Tahun 2009.

Sejak itulah, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Batik kemudian dijadikan sebagai pakaian seragam, baik di kantor Dinas, BUMN, maupun di sekolah-sekolah.

Salah satu tujuan mengenakan busana batik pada hari tertentu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan upaya perlindungan terhadap warisan batik dan meningkatkan kecintaan masyarakat akan karya seni batik asli Indonesia.

Usaha Presiden Soeharto menduniakan batik dalam berbagai event internasional, salah satunya dalam KTT APEC 1994 (dok foto: indonesiainside.id)
Usaha Presiden Soeharto menduniakan batik dalam berbagai event internasional, salah satunya dalam KTT APEC 1994 (dok foto: indonesiainside.id)

Batik sebagai warisan budaya tak benda dunia

Merujuk pada laman womenindonesia.co.id, keberadaan Batik di Indonesia sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit, dan terkait erat dengan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun