Pajak hiburan juga dapat dipungut secara berkala, misalnya bulanan atau tahunan. Pungutan pajak berkala ini biasanya berasal dari pengusaha.
Selain  itu juga berasal dari penyelenggara hiburan berdasarkan pendapatan atau keuntungan yang mereka peroleh dari kegiatan hiburan.
Dilema Tingginya Pajak  Hiburan
Pajak hiburan yang dinaikkan secara terus-menerus sering kali menimbulkan persoalan bagi pelaku usaha jasa hiburan.Â
Beberapa kendala yang mungkin dihadapi dengan kenaikan pajak hiburan antara lain adalah seperti berikut ini.
Peningkatan biaya operasional
Kenaikan pajak hiburan dapat meningkatkan biaya operasional bagi pelaku usaha hiburan.
 Kondisi ini terjadi terutama jika mereka harus menanggung pajak yang lebih tinggi. Akibatnya,  bisa mempengaruhi profitabilitas usaha mereka yang  makin rendah.
Penurunan daya beli konsumenpe
Jika pelaku usaha hiburan memutuskan untuk menanggung kenaikan pajak dengan menaikkan harga tiket atau harga masuk. Akibatnya, bisa menyebabkan penurunan daya beli konsumen.Â
Konsumen mungkin enggan membayar harga yang lebih tinggi untuk menghadiri kegiatan hiburan, sehingga hal ini bisa berdampak negatif pada jumlah pengunjung atau penonton.
Potensial penurunan minat penyelenggaraan acara
Kenaikan pajak hiburan juga bisa membuat beberapa pelaku usaha hiburan menjadi kurang termotivasi. Mereka menjadi tidak bergairah  untuk menyelenggarakan acara atau kegiatan hiburan.Â
Pelaku usaha bidang hiburan mungkin memilih untuk mengurangi frekuensi atau jenis kegiatan hiburan yang ditawarkan. Keputusan ini ditempuh karena dampak financial yang ditimbulkan oleh kenaikan pajak.