Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dampak Kenaikan Pajak Hiburan bagi Pelaku Usaha

17 Januari 2024   05:04 Diperbarui: 17 Januari 2024   05:05 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makin tingginya pajak di industri hiburan menyebabkan banyak pelaku usaha kesulitan bertahan (dok foto: blog.pajak.io)

Banyak persoalan yang muncul, ketika pajak hiburan dinaikkan hingga dianggap sangat tinggi bagi pelaku usaha jasa hiburan. Tak hanya itu, konsumen juga turut mengalaminya. Sebab ujung-ujungnya, pajak dikenakan pada konsumen. Terkait financial tentunya.

Pajak hiburan adalah jenis pajak yang dikenakan atas kegiatan atau layanan hiburan. Contohnya: pertunjukan seni, konser, bioskop, acara olahraga, dan kegiatan hiburan lainnya. 

Pajak hiburan biasanya diberlakukan oleh pemerintah daerah atau lokal. Tujuannya  untuk mendapatkan pendapatan dari kegiatan hiburan yang diadakan di wilayah tersebut. 

Cara pemungutan pajak hiburan bervariasi bergantung pada regulasi di masing-masing daerah. Namun umumnya pajak hiburan dipungut melalui beberapa cara berikut.

1. Pemungutan langsung oleh penyelenggara hiburan

Dalam beberapa kasus, penyelenggara acara atau kegiatan hiburan bertanggung jawab untuk mengumpulkan pajak hiburan dari peserta atau penonton. Hasil dari pungutan pajak ini kemudian dibayarkan kepada otoritas pajak setempat. 

2. Pemungutan melalui pembelian tiket atau harga masuk 

Baca juga: Pajak

Pajak hiburan bisa juga dipungut dengan cara memasukkan jumlah pajak ke dalam harga tiket atau harga masuk ke tempat hiburan. 

Hal ini membuat proses pemungutan pajak menjadi lebih transparan bagi konsumen. Meskipun kadang ada "manipulasi".

3. Pungutan secara berkala

Pajak hiburan juga dapat dipungut secara berkala, misalnya bulanan atau tahunan. Pungutan pajak berkala ini biasanya berasal dari pengusaha.

Selain  itu juga berasal dari penyelenggara hiburan berdasarkan pendapatan atau keuntungan yang mereka peroleh dari kegiatan hiburan.

Dunia hiburan malam, salah satu sumber pungutan pajak di daerah, belum tertata dengan baik (dok foto: news.ddtc.co.id)
Dunia hiburan malam, salah satu sumber pungutan pajak di daerah, belum tertata dengan baik (dok foto: news.ddtc.co.id)

Dilema Tingginya Pajak  Hiburan

Pajak hiburan yang dinaikkan secara terus-menerus sering kali menimbulkan persoalan bagi pelaku usaha jasa hiburan. 

Beberapa kendala yang mungkin dihadapi dengan kenaikan pajak hiburan antara lain adalah seperti berikut ini.

Peningkatan biaya operasional

Kenaikan pajak hiburan dapat meningkatkan biaya operasional bagi pelaku usaha hiburan.

 Kondisi ini terjadi terutama jika mereka harus menanggung pajak yang lebih tinggi. Akibatnya,  bisa mempengaruhi profitabilitas usaha mereka yang  makin rendah.

Penurunan daya beli konsumenpe

Jika pelaku usaha hiburan memutuskan untuk menanggung kenaikan pajak dengan menaikkan harga tiket atau harga masuk. Akibatnya, bisa menyebabkan penurunan daya beli konsumen. 

Konsumen mungkin enggan membayar harga yang lebih tinggi untuk menghadiri kegiatan hiburan, sehingga hal ini bisa berdampak negatif pada jumlah pengunjung atau penonton.

Potensial penurunan minat penyelenggaraan acara

Kenaikan pajak hiburan juga bisa membuat beberapa pelaku usaha hiburan menjadi kurang termotivasi. Mereka menjadi tidak bergairah  untuk menyelenggarakan acara atau kegiatan hiburan. 

Pelaku usaha bidang hiburan mungkin memilih untuk mengurangi frekuensi atau jenis kegiatan hiburan yang ditawarkan. Keputusan ini ditempuh karena dampak financial yang ditimbulkan oleh kenaikan pajak.

Mengurangi investasi dan inovasi

Kenaikan pajak hiburan dapat mengurangi dana yang tersedia untuk investasi dalam infrastruktur, teknologi, promosi, dan inovasi dalam bisnis hiburan. 

Hal ini bisa membatasi kemampuan pelaku usaha hiburan untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik kegiatan hiburannya. Akibat lanjutannya, usaha menjadi kurang lancar, bahkan bangkrut.

Masalah kepatuhan

Kenaikan pajak juga bisa menimbulkan problem. Masalah kepatuhan  ini bisa datang dari pelaku usaha atau konsumen tergantung dengan kesempatan yang bisa dilakukan. 

Bisa saja kedua kelompok mencari berbagai cara sehingga terhindar dari kewajiban untuk membayar pajak. Ya, mangkir dari pembayaran pajak yang dirasa sangat memberatkan.

Dampak sosial dan ekonomi pada komunitas lokal

Pelaku usaha hiburan yang terkena kenaikan pajak juga dapat merasakan dampaknya dalam bentuk penurunan kontribusi pada kegiatan amal, sponsor lokal, dan penciptaan lapangan kerja di komunitas mereka. 

Untuk mengatasi dampak-dampak tersebut, pelaku usaha hiburan biasanya kemudian melakukan peninjauan ulang atas strategi bisnis dan mencari cara untuk efisiensi operasional. 

Para pelaku usah jasa hiburan juga berupaya untuk meningkatkan nilai tambah kegiatan hiburan yang mereka tawarkan kepada konsumen. 

Penghargaan kepatuhan pembiayaran pajak usaha hiburan, salah satu bentuk apresiasi pemerintah pada pelaku usaha (dok foto: infopublik.id)
Penghargaan kepatuhan pembiayaran pajak usaha hiburan, salah satu bentuk apresiasi pemerintah pada pelaku usaha (dok foto: infopublik.id)

Selain itu, peningkatan kerjasama dengan pemerintah daerah atau otoritas pajak setempat juga dapat membantu dalam mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun