Aksi Iklim, berkaitan dengan antisipasi dunia menghadapi perubahan iklim yang sedang terjadi. Banyak studi telah disampaikan kepada publik, akibat dari perubahan iklim secara global.
Terjadi kekeringan ekstrem dan anomali banjir telah menelan korban jiwa di berbagai belahan bumi. Gagal panen, nelayan tak melaut, pasokan kuantitas dan kualitas air bersih menurun. Suhu meningkat drastis, menimbulkan penyakit bahkan mengakibatkan kematian bagi makhluk hidup, termasuk manusia.
Aksi kita, adalah merawat bumi di sekitar kita. Tidak membuang sampah sembarangan. Menggunakan air bersih secukupnya. Tidak menggunakan bahan kimia berlebihan dan terbuang di lahan. Juga tidak menebang pohon-pohon secara serampangan.
Darimana Memulai Aksi Solidaritas Pangan Dunia?
Berpikirlah secara global, dan bertindaklah secara lokal. Hampir semua orang mungkin mengetahui prinsip tersebut, bahkan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Solidaritas terhadap sesama di sekitar kita, menjadi awal mula untuk berkontribusi terhadap sesuatu yang global. Memberikan sebungkus nasi pada orang yang kelaparan, merupakan langkah darurat yang seharusnya diikuti dengan bantuan yang sifatnya lebih berkesinambungan. Tak hanya memberikan ikan, tetapi memberikan pancing bagi yang bersangkutan untuk pergi memancing sendiri.
Solidaritas juga tak sebatas pada sesama manusia. Kepedulian terhadap lingkungan di sekitar menjadi syarat utama untuk mendukung tercapainya SDGs 2030.
Apabila semua berkomitmen untuk menjalankannya, maka krisis pangan dan krisis lainnya dapat ditanggulangi secara bersama-sama. Mari berpikir global dan bertindak secara lokal, mulai dari lingkungan kita.
Selamat memperingati Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober 2022. Sekali lagi, Leave No One Behind!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H