Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Perbedaan Neptu Jawa dan Penanggalan Biasa yang Digunakan Saat Ini

15 Juni 2023   10:05 Diperbarui: 15 Juni 2023   10:07 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neptu Jawa

Neptu Jawa didasarkan pada siklus tujuh hari yang terkait dengan planet-planet tertentu dalam astrologi Jawa, seperti Senin (Legi), Selasa (Pahing), Rabu (Pon), Kamis (Wage), Jumat (Kliwon), Sabtu (Legi), dan Minggu (Pahing). 

Siklus ini dihitung berdasarkan pergerakan planet dan memiliki hubungan dengan keberuntungan dan nasib seseorang.

  • Penanggalan Biasa

Penanggalan biasa yang digunakan saat ini adalah penanggalan Gregorian yang didasarkan pada sistem kalender matahari dengan tahun 365 atau 366 hari.

Penanggalan ini mengikuti peredaran Bumi mengelilingi Matahari dan menggunakan bulan-bulan dengan panjang yang berbeda-beda.

3. Penomoran Hari

  • Neptu Jawa

Neptu Jawa menggunakan sistem penomoran hari yang berbeda dari penanggalan biasa. Dalam Neptu Jawa, hari-hari dalam satu siklus tujuh hari diberi angka 1 hingga 7 (misalnya, Senin = 1, Selasa = 2, Rabu = 3, dan seterusnya). 

Selain itu, setiap hari juga dikaitkan dengan pasangan pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.

  • Penanggalan Biasa

Penanggalan biasa menggunakan sistem penomoran hari yang lebih umum dikenal di mana hari-hari diberi angka 1 hingga 7, dengan Senin sebagai hari pertama dan Minggu sebagai hari ketujuh.

4. Aplikasi dan Penggunaan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun