Neptu Jawa
Neptu Jawa didasarkan pada siklus tujuh hari yang terkait dengan planet-planet tertentu dalam astrologi Jawa, seperti Senin (Legi), Selasa (Pahing), Rabu (Pon), Kamis (Wage), Jumat (Kliwon), Sabtu (Legi), dan Minggu (Pahing).Â
Siklus ini dihitung berdasarkan pergerakan planet dan memiliki hubungan dengan keberuntungan dan nasib seseorang.
Penanggalan Biasa
Penanggalan biasa yang digunakan saat ini adalah penanggalan Gregorian yang didasarkan pada sistem kalender matahari dengan tahun 365 atau 366 hari.
Penanggalan ini mengikuti peredaran Bumi mengelilingi Matahari dan menggunakan bulan-bulan dengan panjang yang berbeda-beda.
3. Penomoran Hari
Neptu Jawa
Neptu Jawa menggunakan sistem penomoran hari yang berbeda dari penanggalan biasa. Dalam Neptu Jawa, hari-hari dalam satu siklus tujuh hari diberi angka 1 hingga 7 (misalnya, Senin = 1, Selasa = 2, Rabu = 3, dan seterusnya).Â
Selain itu, setiap hari juga dikaitkan dengan pasangan pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.
Penanggalan Biasa
Penanggalan biasa menggunakan sistem penomoran hari yang lebih umum dikenal di mana hari-hari diberi angka 1 hingga 7, dengan Senin sebagai hari pertama dan Minggu sebagai hari ketujuh.