Mohon tunggu...
Helena Dona
Helena Dona Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Negeri 39 Jakarta

Saya Helena Dona Gracella Octavia, biasa disapa Octa. Saat ini saya masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Saya senang bersenandung untuk mengungkapkan hal yang ada di dalam diri saya. Saya juga suka tantangan, tapi bukan tantangan yang dapat merugikan. Saya orang yang intuitif, walau tetap percaya pada logika. Selamat datang di blog saya! Semoga dapat menemukan kesenangan dari tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petualangan Sang Putri

5 April 2024   22:00 Diperbarui: 5 April 2024   22:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang bahkan aku belum tahu

     Tak disangka-sangka, cahaya tadi membawa Crecentia seorang putri dari Kerajaan Keladok ke suatu tempat yang begitu bising, ramai, dan sibuk. Tempat yang menjadi sendi daripada pendistribusian barang-barang di zaman modern. Tempat yang jauh berbeda kondisinya dengan tempat asal Sang Putri.

     Akibat dari tersesatnya sang putri, ia harus melakukan pekerjaan manusia normal di dunia ini, yaitu bekerja sebagai kurir. Karena ternyata, Crecentia terjebak di DC Cakung. Kesehariannya yang biasanya dipenuhi hal mewah dan hidup serba dilayani, jadi berubah 180 derajat. Kini Crecentia harus berkutat dengan setumpuk paket-paket berlapis bubble wrap yang harus ia sortir. 

     Hari demi hari ia lakukan dengan bekerja sebagai kurir di DC Cakung. Namun, tak satu haripun luput dari pikirannya bagaimana cara untuk kembali ke dunia asalnya, Kerjaan Keladok. 

     

Meski lelah, akan tetap ku cari celah

Jalan kembali, ke tempat aku harus berdiri

     Suatu ketika saat sedang melakukan pekerjaannya di DC Cakung sebagai seorang penyortir paket, Crecentia melihat sebuah kotak paket yang aneh. Sebenarnya, tampilan kotak tersebut biasa saja. Hanya sebuah kotak standar yang dibalut dengan bubble wrap sebagai perlindungan kotak. Namun, yang membuatnya berbeda, adalah cahaya yang keluar dari kotak tersebut. Rasanya, cahaya tersebut sama dengan cahaya bunga yang kala itu dilihatnya di taman belakang Kerajaan Keladok.

     Akibat penasaran, tanpa perintah kedua tangan Putri Crecentia mulai membuka kotak tersebut. Betapa terkejutnya ia, saat melihat isi kotak tersebut. Kotak itu berisikan sebuah mahkota dengan intan berwarna merah muda persis dengan warna bunga peony kala itu. Intan itu bercahaya, menyilaukan mata tapi sangat indah. Disentuhnya intan merah muda yang berada tepat di tengah mahkota. 

     "AAAAAKKHHHHHHHHH," teriak Putri Crecentia.

     "Rasanya sama seperti terakhir kali aku menyentuh bunga peony itu," ucapnya dalam batin.

     WWWUUUUSSHHHHHHH......

     Seketika itu juga, Crecentia kembali ke Kerajaan Keladok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun