Yang bahkan aku belum tahu
   Tak disangka-sangka, cahaya tadi membawa Crecentia seorang putri dari Kerajaan Keladok ke suatu tempat yang begitu bising, ramai, dan sibuk. Tempat yang menjadi sendi daripada pendistribusian barang-barang di zaman modern. Tempat yang jauh berbeda kondisinya dengan tempat asal Sang Putri.
   Akibat dari tersesatnya sang putri, ia harus melakukan pekerjaan manusia normal di dunia ini, yaitu bekerja sebagai kurir. Karena ternyata, Crecentia terjebak di DC Cakung. Kesehariannya yang biasanya dipenuhi hal mewah dan hidup serba dilayani, jadi berubah 180 derajat. Kini Crecentia harus berkutat dengan setumpuk paket-paket berlapis bubble wrap yang harus ia sortir.Â
   Hari demi hari ia lakukan dengan bekerja sebagai kurir di DC Cakung. Namun, tak satu haripun luput dari pikirannya bagaimana cara untuk kembali ke dunia asalnya, Kerjaan Keladok.Â
  Â
Meski lelah, akan tetap ku cari celah
Jalan kembali, ke tempat aku harus berdiri
   Suatu ketika saat sedang melakukan pekerjaannya di DC Cakung sebagai seorang penyortir paket, Crecentia melihat sebuah kotak paket yang aneh. Sebenarnya, tampilan kotak tersebut biasa saja. Hanya sebuah kotak standar yang dibalut dengan bubble wrap sebagai perlindungan kotak. Namun, yang membuatnya berbeda, adalah cahaya yang keluar dari kotak tersebut. Rasanya, cahaya tersebut sama dengan cahaya bunga yang kala itu dilihatnya di taman belakang Kerajaan Keladok.
   Akibat penasaran, tanpa perintah kedua tangan Putri Crecentia mulai membuka kotak tersebut. Betapa terkejutnya ia, saat melihat isi kotak tersebut. Kotak itu berisikan sebuah mahkota dengan intan berwarna merah muda persis dengan warna bunga peony kala itu. Intan itu bercahaya, menyilaukan mata tapi sangat indah. Disentuhnya intan merah muda yang berada tepat di tengah mahkota.Â
   "AAAAAKKHHHHHHHHH," teriak Putri Crecentia.
   "Rasanya sama seperti terakhir kali aku menyentuh bunga peony itu," ucapnya dalam batin.