"Mengapa seperti itu? Bunga indah itu, mengapa bercahaya?" batin Sang Putri.
   Tanpa sadar kedua kakinya terus bergerak mendekati bunga tersebut. Semakin dekat, semakin terang. Semakin dekat, semakin indah. Semakin dekat, semakin harum. Semakin dekat, jari-jemari Crecentia 'pun tanpa aba-aba menyentuk kelopak bunga peony yang bercahaya itu.
   Tiba-tiba saja....
   "AAAAAAAAKKKKHHHHHHH," teriak Crecentia secara spontan.
   "Apa yang baru saja terjadi? Mengapa rasanya pusing sekali?", tanya Crecentia di kesendiriannya.
   Nyatanya, sesaat setelah Putri Crecentia menyentuh bunga itu, cahaya terang yang begitu besar muncul, menarik Sang Putri ke dalamnya serta membawanya ke suatu tempat baru yang begitu asing untuknya.
   "Tempat apa ini?" ucap Crecentia beberapa saat setelah ia menatap sekelilingnya.
  Â
Lidahku belum sempat berucap,
Mataku belum sempat mengerjap
Kau bawa aku ke tempat baru,