Menurut Misnadiarly (2009)  dalam (Estefany 2019)   bahwa gejala  yang  dirasakan  seseorang yang menderita penyakit asam lambung adalah mengalami  nyeri ulu hati. Hal ini terjadi karena ada peradangan  pada  mukosa  lambung. Huzainah (2017) dalam  (Estefany 2019) menjelaskan jika peradangan  ini  tidak segera diobati maka hal ini dapat mengakibatkan  pendarahan.  Â
Peningkatan  asam  lambung  ini akan menimbulkan pergesekan antara dinding lambung dan usus halus sehingga menimbulkan rasa nyeri pada lambung. Gesekan tersebut dapat menjadi lebih parah pada saat lambung dalam keadaan kosong. Menurut Mahaji Putri (2018) dalam (Estefany, n.d.), gesekan ini  dapat menimbulkan pendarahan pada lambung.Â
Oleh karena itu, orang yang mengalami penyakit asam lambung akan merasa mual, nyeri atau kembung pada perut, dan perih pada ulu hati. Hal ini juga dapat mempengaruhi penurunan nafsu makannya sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh, wajah yang pucat, keringat dingin, dan bersendawa.
Penyakit asam lambung jika tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti anemia pernesiosa, penyempitan daerah antrumpylorus, hambatan penyerapan vitamin B12 dan zat besi. dan pendarahan pada lambung sehingga meningkatkan resiko seseorang akan menderita penyakit kanker lambung (Estefany 2019).
Hubungan Rutinitas Olah Raga dengan Penyakit Asam Lambung
Pengertian Olah Raga menurut Gale  Encyclopedia  of Medicine (2008), adalah aktivitas fisik yang direncanakan, terstruktur, dan dikerjakan secara berulang yang tujuannya adalah untuk memperbaiki atau menjaga  kesegaran  jasmani. Mosby’s  Medical  Dictionary (2009) mendefinisikan  olahraga sebagai  aktivitas  fisik yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan,  atau  memelihara  kesegaran (Anisa Firmanti 2014)
Olahraga   dapat   meningkatkan kecepatan  pernafasan  dan  jantung. Aktivitas Olah Raga juga dapat  menstimulasi  aktifitas  otot  usus sehingga dapat  membantu mengeluarkan limbah  makanan  dari  dalam  usus  lebih cepat.  Akibatnya, perut menjadi cepat kosong.Â
David (2008)  dalam (Anisa Firmanti 2014) juga menjelaskan jika  olahraga dilakukan  terlalu  lama akan dapat meningkatkan  produksi  asam lambung dan memicu terjadinya penyakit asam lambung.  Oleh karena itu, olahraga  yang terlalu  lama  dapat  menimbulkan  gejala asam lambung  seperti  mual  dan  perih.  Jika perut tetap dibiarkan kosong dalam waktu yang lama, hal ini dapat menyebabkan ulkus dan perdarahan lambung.
Ada hubungan antara rutinitas Olahraga dengan penyakit asam lambung berdasarkan hasi penelitian yang dilakukan pada Organisasi Persaudaraan Setia Hati Ternate di Glagah Banyuwangi (Anisa Firmanti 2014) yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan  hasil  penelitian  tersebut,  terlihat  bahwa  terdapat hubungan   antara   rutinitas   olahraga dengan  kejadian  penyakit  gastritis  pada Organisasi   Persaudaraan   Setia   Hati Terate  Di  Glagah  Banyuwangi  Tahun 2014. Hal ini terjadi karena responden  terlambat   makan   atau   mengabaikan makan  beberapa  menit  atau  jam  sebelum latihan   dimulai. Hal inilah yang menyebabkan asam   lambung responden  meningkat  sehingga mengakibatkan   mual,  perih  pada  perut, keluar  keringat  dingin,  dada  berdebar-debar  serta  kondisi  fisik yang  menjadi lemah. Jadi berdasarkan penjelasan ini, dapat dilihat adanya hubungan antara rutinitas olah raga dengan penyakit asam lambung. Â