Mohon tunggu...
Goris Lewoleba
Goris Lewoleba Mohon Tunggu... Konsultan - Alumni KSA X LEMHANNAS RI, Direktur KISPOL Presidium Pengurus Pusat ISKA, Wakil Ketua Umum DPN VOX POINT INDONESIA

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merdeka dalam "Bhineka Tunggal Ika"

17 Agustus 2020   15:03 Diperbarui: 17 Agustus 2020   15:05 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sudut pandang yang amat terbatas, SARA tidak lagi dilihat  sebagai potensi dan kekuatan  serta  kekayaan bersama untuk membangun bangsa, tetapi justru cenderung  dilihat sebagai bagian dari masalah,  dan merupakan sumber serta akar dari Intoleransi dan Radikalisme yang sedang menggerogoti prinsip dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam praktik dan kenyataan di berbagai negara di belahan dunia lain, seperti Suriah,  Sudan,  Maroko,  Aljazair,  Irlandia Utara,  bahkan India dan Pakistan, konflik kekerasan terus terjadi karena  orang yang berbeda terus dianggap sebagai orang lain.

Orang yang berbeda keyakinan,  pandangan politik,  serta suku ddianggap kurang memiliki hak untuk  hidup  di sana. Hal yang terjadi kemudian adalah penundukkan,  perlakuan  diskriminatif,  pengusiran,  bahkan pembunuhan antarwarga negara.

Memahami situasi yang terjadi di tempat dan atau negara lain seperti itu,  maka hal yang demikian  dapat menjadi cermin  sosial politik dengan  menjadikan semangat dan semboyan Bhineka Tubggal Ika untuk  mengisi Ruang Kemerdekaan Negara Republik Indonesia  dengan tetap menjaga Persatuan dan Kesatuan untuk menuju Indonesia Jaya. Dirgahayu Republik Indonesia,  Merdeka !

Goris Lewoleba

Alumni KSA X LEMAHANNAS RI,  Direktur KISPOL Presdium Pengurus Pusat ISKA, Dewan Pakar dan Juru Bicara DPN VOX POINT INDONESIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun