Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Randu

13 September 2018   23:28 Diperbarui: 13 September 2018   23:38 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by. Djoko pekik

laut bergelombang, buruh-nelayan dibawah tiang pancang

mengorek-ngorek bebatuan,

bila ketemu akar panjang mulutnya menganga,

gemintang tak pasti,

tapi perut lapar mesti tetap pasti, lalu

matahari melaju ketepian cakrawala meyisakan gulana

sepi,

tempatku bertapa dibuaian emak, sesekali kutatap ia,

mataharimu mengarah ke mataku,

dari balik tapih emakku,

kapitalis panen peluh,menghisap cangklong

mengerogoti asparagus,dan

sungai darah mengalir dari mataair, mata rakyatku.

Gresik, 13 September 2018

Rasull abidin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun