Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perdebatan di Angkot

5 September 2017   07:58 Diperbarui: 5 September 2017   09:37 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa by. Yandi P. Aplouded

Memaksa jadi pendengar para ibu yang berdebat

Suaranya bersaing melawan deru mesin,

Akhirnya memekakkan telinga

Ibu ibu di angkot berdebat,

Tanpa peduli bapak bapak yang melongo

Ada yang bergaya serius dan bersemangat

Ada yang tengadah lalu menerawang ke langit,

Ada yang terpejam tapi masih berbicara

Ada yang emosi lalu cemberut membuang muka.

Tawa mereka menjadi irama,

Pada setiap malam dan menjelang pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun