Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Monokrom (2)

5 Agustus 2024   14:59 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:04 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa! Enggak usah bisik-bisik. Kami dengar tau!" Serentak berteriak di kiri-kanan Bork-Berk.

"Iya sih, tapi kan ... Itu dulu, ya enggak sih." Bork-Berk, serentak perlahan.

"Stop! Bahas soal itu." Bien, menyela makin gondok.

"Ganti topik!" Dien, makin lembab matanya.

"Iyaa ..." Serentak Bork-Berk. Hening bagai tengah bercerita, sesaat.

Dien, menghela napas, kesabaran menyertai suaranya. "Kalian punya janji untuk hadirkan? Hari ini resital piano, Dharma Suhita, tampil bersama paduan suara Melodi Swara Semesta. Mereka para ananda kita, anak-anak panti asuh kita. Kalian keterlaluan, malah asyik di sini. Ngebahas fisika tentang upil! Hihhh!" serta merta mencubit bahu, Bork.

"Kalian lupa? Ngeselin!" Bien, kesal memuncak. Keduanya, mencubit hebat bahu Bork-Berk.

"Hahhh!" serentak Bork-Berk.

"Iya. ampun. Aku baru ingat. Maaf, kelupaan," Berk.

"Apa!" Deen-Bien, makin naik pitam.
 
"Aku juga lupa," Bork, menyela sembari bergegas.

"Ayo! Cepat!" keduanya menarik lengan Berk. Menyusul Bork. Menuju gedung pertunjukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun