Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Monokrom (2)

5 Agustus 2024   14:59 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:04 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen Monokrom (Part 2). Lanjutan Cerpen Monokrom sebelumnya. Cerita tentang kita, setelah peristiwa itu terjadi. Mereka tetap hidup di antara publik. Salam baik saudaraku.

***

Peristiwa. Sudut Kota Lain. Siang.

Kehidupan berjalan sebagaimana mestinya. Budaya, teknologi perkotaan meriah, karnaval semarak beragam rupa. Gaya hidup pilihan, bagian dari kebebasan menentukan nasibnya sendiri. Gemerlap papan reklame digital tak jemu informasi memandang, dipandang, tersenyum, tertawa riang gembira. Minuman ringan bergaya pop,  berjas pink, bercelana ungu muda. Berbunga-bunga merona memikat.

"Copet! Copet!" Suara saling berteriak. Memaki, amarah siang malam menjadi satu. Kejar mengejar, massal. Ramailah sebuah kerumunan di trotoar jalan kota. Lolos, berkelit, meloncat, terbang berlari kian kemari tumpang tindih suara-suara kota.

"Aku bilang aku minta putus. Titik!"

"Apa alasannya?"

Perdebatan pinggir jalan, dua sejoli asmara bergincu, hijau tua, merah menyala, kuning langsat, biru kronis, sepia pedih sedih sekali, di kafe, resto, warung-warung, angkringan, stasiun, halte bus, tempat nangkring kapan saja sesuka hati, sesuai kantong. Ramailah hidup berwarna, tak sewarna kata hati, komitmen kalau besok tak lupa. Kalau ingat jumpa kembali. Bye bye love, cintrong meradang waktu.

'"Dor! Dor!" tembakan melumpuhkan sosok itu. Terkapar mati pelipisnya bolong.

"Dia, buronan paling dicari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun