Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Amaran Langit (2)

28 Juli 2024   15:29 Diperbarui: 28 Juli 2024   15:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photography by Kompas.com

Amaran Langit (2)
Dongeng Sangkala Episode
Candrasa Suluk Penyair.

ZIRAH SANGKALA HIPOKRISI HANYA MIMPI.

Scene (001) Kejadian dalam Mimpi: Lanskap Planet Bumi.

Syair Gobin Santosan

Jiwa alam milik siapa sesungguhnya. Hidup mati siang malam tak serupa kasat mata warna janji semesta. Kepalsuan sembunyi di antara lara syair para sufi. Siapa pencuri kebenaran satria. Siapa menyembunyikan ungkapan hati semesta.

Mohon ampunan Sanghyang Jagad Dewa Batara. Kalau akhirnya aku harus menuntut balas kematiaan Sanbi. Meski masih dalam tanda tanya. Ada apa di balik ruang semesta kekasih jiwa. Apa boleh buat sekalipun ruh di badan menjadi api.

Guru langit tak tampak nurani. Apakah hamba tak patut melanggar janji. Muridmu guru, adik seperguruanku, Sanbi Afwahtantra, dihukum keji.

"Haach!" Dia menyembul dari dalam tanah. Melesat sejiwa sekata.

Meski dia telah mendapat jawaban kegaiban, dari sang guru. Justru membuat Gobin Santosan, semakin tenggelam dalam berbagai bentuk tanda tanya. Sekarjagad Trembesi, tak mungkin aku berhadapan denganmu, kekasih. Kau jiwa dalam prosa hidupku.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun