Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Amaran Langit

26 Juli 2024   05:54 Diperbarui: 26 Juli 2024   05:56 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai multicahaya bersekutu dengan supercahaya alam, membentuk gumpalan hipercahaya, berbagai warna. Merubah diri sesaat, perdetik pelahan. Menjadi wujud sosok cahaya-mayapada lestari bercercah-cercah, berbias-bias, nuansa gemerlapan dalam tematik idiom hiperwarna semburat menohok langit.

Gobin, bagaikan menyaksikan skala sublimasi transendental 'Dat Alahiah'. Memberi pencerahan jawaban. Semakin jelas, menjelma sosok dikenalnya, rinci saksama. Gobin, amat menghormati sosok itu.

Gobin, berusaha berlapis sukma mewujud gaib, perubahan supersakti itu, bak tekno abstraksi frekuensi hologram terbarukan, dunia modern nun di sana, di balik semesta jauh, mungkin pada ketika nanti dia akan sampai di sana. Gobin, perlahan meredakan nuansa meditasinya.

"Guru! Izinkan, hamba menuntut balas." Suara dari sukmanya pada frekuensi tinggi. Suara guru menggema di sukmanya. Hanya Gobin, mampu mendengar suara itu berangsur sirna perlahan.

Tak lama, Gobin meleburkan diri di frekuensi Jagat Raya. Tanah bergetar bak gempa menyalak. Pegunungan gonjang-ganjing. Lautan mengombak gigantik. Karma, bagaikan menelan jagat peradaban. Barangkali, hanya dalam mimpi, sebatas ranah meditasi. Gobin Santosan, dia menyirna.

***

Jakarta Kompasiana, Juli 26, 2024
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

Sastra Fiksi-Mampu melukiskan dunia imaji-sains, seluas semesta. Tak melupakan seni dramatik, satire, komedi, romantik, bangsawan, stambul, tekno, kontemporer, lanjutan kemodernan. Meski tampaknya terbalut tradisi, epik, roman, beraroma tanwujud imajinatif. Tradisi, melahirkan pascamodern-keilmuan lanjutan. Salam baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun