Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Kerakyatan Jalan menuju Keadilan Sosial

16 September 2024   04:19 Diperbarui: 16 September 2024   04:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dana Desa telah berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, memperkuat kapasitas pemerintah desa, dan menciptakan lapangan kerja di desa-desa. Program ini juga mendorong tumbuhnya usaha-usaha ekonomi produktif di desa, seperti koperasi desa, usaha pertanian, dan industri rumah tangga. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek, Dana Desa juga membantu memperkuat demokrasi di tingkat lokal.

Contoh lain dari kebijakan ekonomi kerakyatan adalah program-program bantuan sosial yang ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial. Program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) memberikan bantuan langsung kepada keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pendidikan, kesehatan, dan pangan. Program-program ini tidak hanya membantu mengurangi kemiskinan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan masyarakat miskin untuk keluar dari kemiskinan.

Pemberantasan korupsi dan peningkatan transparansi adalah kunci dalam menerapkan ekonomi kerakyatan. Korupsi telah lama menjadi salah satu masalah utama yang menghambat pembangunan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Korupsi tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan merusak institusi-institusi ekonomi yang seharusnya berfungsi untuk kepentingan rakyat.

Untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk memberantas korupsi di semua tingkatan, mulai dari pejabat tinggi hingga pegawai pemerintah di tingkat lokal. Ini memerlukan penguatan lembaga-lembaga anti-korupsi, serta penerapan hukuman yang lebih berat bagi pelaku korupsi. Selain itu, transparansi dalam pengelolaan keuangan publik, termasuk dalam penggunaan Dana Desa dan program-program bantuan sosial, juga harus ditingkatkan agar masyarakat dapat memantau dan memastikan bahwa dana tersebut digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan memerangi korupsi dan meningkatkan transparansi, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi ekonomi kerakyatan untuk berkembang. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dan memastikan bahwa sumber daya ekonomi digunakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir elit.

Pendidikan dan kesehatan adalah dua sektor penting yang harus menjadi prioritas dalam ekonomi kerakyatan. Keduanya merupakan investasi sosial yang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi dalam jangka panjang.

Pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan inovatif. Dalam ekonomi kerakyatan, pendidikan tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pembentukan karakter yang berlandaskan nilai-nilai sosial, seperti gotong royong, solidaritas, dan keadilan. Pendidikan juga harus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan ekonomi dan politik, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka.

Kesehatan juga merupakan hak dasar yang harus dijamin oleh negara dalam sistem ekonomi kerakyatan. Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan sosial. Pemerintah sangat perlu untuk memastikan bahwa setiap warga negara, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi, dapat memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan. Ini termasuk penyediaan layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

Teknologi digital telah membawa perubahan yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi. Era digital menawarkan peluang besar untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teknologi seperti internet, e-commerce, dan fintech telah membuka akses baru bagi UMKM dan koperasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas, mengakses modal, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Namun, era digital juga membawa tantangan baru, terutama bagi masyarakat yang belum terhubung dengan teknologi ini. Kesenjangan digital masih menjadi masalah besar, terutama di daerah-daerah pedesaan dan terpencil. Untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital, pemerintah perlu memperluas infrastruktur digital, seperti internet broadband, dan menyediakan pelatihan digital bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun