“Terima kasih, Pak. Berkat latihan hari ini, saya jadi paham tentang banyak hal. Tanpa Bapak, kami mungkin masih bingung.”
“Kalianlah yang hebat. Lakukan yang terbaik.” ucap Kenzie dengan tersenyum.
Setelah itu, Kenzie melanjutkan perjalanan. Namun, tak lama, cahaya lampu motornya menangkap sebuah truk besar melaju cepat dari depan.
Kenzie menarik rem, tapi truk terlalu dekat. Dalam sekejap, benturan keras menggema.
“BRUUAKK!”
Belvina yang menerima kabar tersebut dari tetangga yang kebetulan melintas di tempat kejadian langsung terjatuh dan tak mampu berkata apapun.
***
Di pemakaman, Arka berdiri dengan kepala tertunduk dengan kedua tangan yang menggenggam bola.
“Ayah, aku akan tetap main bola. Aku akan belajar sungguh-sungguh, agar Ayah bangga disana.”
Belvina yang pada saat itu berdiri di samping Arka menahan tangisan yan
g tak bisa dibendung. Ia memeluk Arka dengan erat dan merasakan tubuhnya tersebut bergetar seperti sedang menahan tangisannya.