Di era modern ini, media sosial menjadi jembatan penghubung antar manusia yang begitu mudah diakses. Namun, di balik segala manfaatnya, media sosial juga menyimpan bahaya tersembunyi, salah satunya adalah perasaan kesepian yang semakin meningkat.
Ironisnya, meskipun media sosial diciptakan untuk mendekatkan kita, ternyata ia justru sering kali membuat kita merasa semakin terasing.
Penelitian dari American Journal of Preventive Medicine tahun 2017 mengungkapkan bahwa orang yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media sosial, dua kali lebih mungkin mengalami isolasi sosial dibandingkan dengan mereka yang jarang menggunakannya.
Interaksi di media sosial cenderung dangkal dan kurang memuaskan secara emosional. Meskipun secara teknis kita "terhubung" dengan orang lain, sering kali hubungan tersebut tidak memberikan kedalaman yang dibutuhkan untuk merasa benar-benar dekat dan dipahami.
Di sisi lain, media sosial juga sering memproyeksikan gambaran kehidupan sempurna orang lain. Melalui feed dan stories misalnya, kita disuguhkan pencapaian, liburan, dan momen-momen bahagia yang mungkin hanya merupakan sebagian kecil dari realitas hidup mereka.Â
Ketidakseimbangan ini membuat kita membandingkan diri sendiri dengan apa yang kita lihat. Kita mulai meragukan apakah hidup kita cukup berarti atau seindah yang ditampilkan oleh orang lain di dunia maya.Â
Ini mengarah pada fenomena yang disebut "fear of missing out" (FOMO), di mana kita merasa tertinggal dari orang lain, meskipun kenyataannya kehidupan yang kita lihat di layar hanyalah versi ideal yang dikurasi.Â
Studi dari Computers in Human Behavior tahun 2019 menunjukkan bahwa semakin seseorang merasakan FOMO, semakin besar pula tingkat kecemasan dan kesepiannya.Â
Ini menjadi siklus yang berulang, di mana semakin sering kita menggunakan media sosial untuk mencari validasi, semakin kita merasa tidak terhubung secara emosional dengan dunia nyata.
Kamu Kurang Produktif, Jadi Gampang Merasa Sepi
Saat hidup terasa monoton dan kamu nggak banyak kegiatan, kesepian biasanya datang. Kurang produktif bikin kita nggak punya banyak hal untuk diceritakan atau dibagikan, dan pada akhirnya, bikin kita merasa disconnected dari orang-orang sekitar.