Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Standar FYP Ciptakan Multi Love Language, 1 Oktober Diperingati Sebagai 'My Girl Day'

1 Oktober 2024   08:57 Diperbarui: 1 Oktober 2024   18:19 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi love languange yang disetir standar fyp (Freepik) 

TikTok memainkan peran besar dalam memperkuat tren ini, terutama ketika konten tersebut viral dan dianggap sebagai standar keberhasilan dalam sebuah hubungan.

Namun, terkadang flexing keromantisan ini menciptakan ekspektasi tidak realistis tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam sebuah hubungan dan bagaimana mereka bersyukur berada dalam suatu hubungan. 

3. Normalisasi Penyimpangan Sosial

Dari maraknya flexing keromantisan, hal yang sering kali diwajarkan adalah penyimpangan dalam hubungan, yakni pasangan yang berinteraksi layaknya sudah resmi menikah, mengesampingkan nilai moral, sosial dan agama. 

Beragam konten yang secara terbuka berbicara tentang pengalaman  living together dan sex before marriage, baik itu secara eksplisit maupun implisit yang kemudian memicu diskusi berkepanjangan, terkadang tanpa sadar menormalisasi hal tersebut. 

Dalam hal ini, kebebasan berpendapat memberikan peluang bagi mereka yang memegang pendirian sex before marriage hanyalah sebuah prinsip subjektif dan dapat ditentang dengan perspektif lain. 

Aktivitas tidak sehat seperti itu, khawatir di kemudian hari, living together dan sex before marige justru semakin dianggap normal bahkan menjadi love languange generasi muda mendatang. 

4. Remake Tren Menjadi Konten Romantis

Banyak tren yang awalnya tidak terkait dengan cinta, seperti tantangan tarian atau konten komedi, sering kali diromantisasi oleh para pengguna TikTok. 

Tren-tren ini kemudian diubah menjadi ajang untuk menunjukkan kasih sayang kepada pasangan, yang semakin memperkuat posisi cinta dan hubungan sebagai elemen penting dalam konten TikTok.

Bagi sebagian orang, tren ini dianggap sebagai cara kreatif untuk mengekspresikan cinta, tetapi bagi yang lain, ini dapat menambah tekanan untuk selalu mempublikasikan hubungan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun