Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Karya Karma Bagian 2

26 September 2016   18:47 Diperbarui: 26 September 2016   18:58 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah Nona Mariam, semoga kamu sudah merasa lapar lagi. Nanti saya sediakan lagi nasi ikan goreng." sambil tersenyum Abah merogoh jarum dan benang hecting di kantongnya. Sebisanya, ia tutup jahit lambung Mariam. Lalu usus yang ikut terburai ia masukkan kembali ke perut. Setidaknya. Sebisanya.

Jahitan di perut Mariam begitu sembarang, namun Abah begitu menghayatinya. Senyum Abah tersirat tiap kali jarum menutup sayatan yang ia buat. 

"Setidaknya Nona Mariam tidak menghabiskan banyak benang. Tidak seperti Fahri si pejabat gendut rekan Nona itu." Abah tersenyum dan membiarkan Mariam tergolek tak berdaya di ruang Kesempurnaan.

"Oya sebelum pergi, saya perlu sampaikan satu hal Nona Mariam. Sebentar lagi Johan rekan Nona akan 'mampir' mengunjungi Nona. Putri saya akan mengantarnya ke sini." Segera Abah menutup pintu ruangan Kesmpurnaan. Gelap kembali membekap Mariam. 

Dalam tidur biusnya, Mariam merasakan sakitnya. Ia rasa semua sakit. Namun ia mati dalam bius. Dalam kesenyapan sakit yang begitu riuh.

'Perutku...perutnku. Sakit sekali. Kenapa? Kenapa??!' Mariam berteriak dalam kesakitan yang sangat di gelap alam yang terbius.

* * *

Bersambung

banner-fiksi-horor-57e8a4f3b993735a125c2bf6-57e90a794423bd400c84a2d6.jpg
banner-fiksi-horor-57e8a4f3b993735a125c2bf6-57e90a794423bd400c84a2d6.jpg
Wollongong, 26 September 2016

09:46 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun