Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ali dalam "Squid Game" adalah Realita Kehidupan Imigran

6 Oktober 2021   10:55 Diperbarui: 7 Oktober 2021   20:02 2693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Ali "Squid Game". Sumber: Tangkapan Layar Youtube Netflix

Bagi saya penyebabnya ini kompleks namun simpulnya cuman satu, yaitu bagaimana masyarakat dan pemerintah memandang imigran itu sendiri.

Ketika imigran dipandang sebagai sebuah ancaman, sudah pasti akan diikuti oleh kebijakan pemerintah dan tindakan masyarakat yang diskriminatif atau tidak memberikan perlindungan.

Bahkan di negara-negara Eropa yang dianggap "maju dalam bermasyarakat", isu imigran ini menimbulkan pro dan kontra yang sangat keras bahkan dijadikan sebagai alat politik.

Banyak yang menganggap kedatangan imigran adalah sebuah kemunduran bagi masyarakat lokal, karena dianggap akan merebut kesempatan kerja mereka dan dikhawatirkan merusak budaya setempat.

Imigran juga dianggap menyusahkan karena mau tidak mau pemerintah harus mengeluarkan biaya lebih untuk sekadar perlindungan dan pembinaaan.

Padahal, bukan hal yang mustahil, jika imigran diberikan pelatihan, pembinaan, dan perlindungan yang baik, mampu menjadi penolong seperti yang dilakukan Ali dalam "Squid Game".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun