Lia tersenyum jahil, ikut menunggu jawaban pasangan yang dulu menggemparkan persahabatan mereka itu.
"Ma-masih, kok," jawab Hera canggung karena selalu malu jika hal ini dibahas. Apalagi ia dan Petra selalu bersikap wajar ketika sedang kumpul seperti ini. Tidak memamerkan kemesraan berlebih.
Cerita mereka berlanjut saat membahas Arkan yang sudah mulai bekerja karena ia mengambil pendidikan Diploma-3, sehingga sudah lulus duluan dibanding empat yang lain. Juga tentang Lia, yang kini sedang diincar oleh mahasiswa jurusan teknik yang mana adalah adik tingkatnya. Wajar saja, selain pintar ia juga punya paras yang menarik.
 "See you di 2021," kata Petra menutup pertemuan ini dan membawa mereka ke kehidupan masing-masing yang berbeda kota.
Hera masih di Jakarta melanjutkan studi manajemennya. Petra di Bandung yang terkadang pulang sebulan atau dua bulan sekali tergantung kesibukannya di kampus. Arkan dulu kuliah di Surabaya, namun kini bekerja di Semarang. Dan Lia, ia tampaknya masih betah kuliah di Lampung jauh dari keluarga dan teman terdekatnya.
Ini bukan lagi sebuah awal untuk mereka, tapi bukan juga sebuah akhir.
***
2021
Kali ini tidak hanya Benjamin, tapi Lia juga berhalangan hadir. Bukan soal kesibukan, tapi soal pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari setahun menghantui masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
Petra dan Hera masih di Jakarta untuk melanjutkan karir setelah lulus kuliah. Sementara Arkan secara kebetulan mendapatkan pekerjaan baru di kota ini meski dengan metode WFH. Hal ini membuat ketiganya tetap bertemu di halaman belakang sekolah tanpa melepaskan masker yang seakan jadi benda wajib untuk dipakai keluar rumah.
"Sayang banget kita cuma bertiga," kata Hera saat ketiganya duduk di permukaan rumput.
"By the way, kalian masih pacaran nggak, sih?" tanya Arkan serius yang kini bisa dijawab lebih percaya diri oleh Petra dan Hera.