Setelah hari itu, aku merasa jadi orang paling bahagia di dunia.
***
Perjalanan memawamu bertemu denganku,
Ku bertemu kamu,
Di tempat kerja, lagu itu terputar di komputer sebelahku. Aku tahu bahwa rekanku itu memang sering mendengarkan lagu lewat YouTube ketika waktu istirahat. Dan lagi-lagi ingatan tentangnya kembali datang padahal aku sama sekali tak menginginkannya.
Tentang saat itu, ketika aku pertama kali mengenalnya pada momen canggung yang memalukan. Tertidur di pundaknya ketika kami kebetulan ada di kereta lokal yang sama. Saat terbangun, senyum jahilnya jadi hal pertama yang kulihat.
"Gimana, nyenyak, Mas?"
"Eh, maaf. Aku nggak sadar tadi ketiduran."
Tak lama setelahnya kereta berhenti di stasiun yang kutuju. Dia juga sama, turun bersamaku di sana, lalu kedua tangan kami berjabat yang jadi awal mula perkenalan itu.
"Erlangga Afganessa, biasa dipanggil Angga." kataku.
"Zoya. Just Zoya," balasnya dengan senyum simpul.
Aku merasa bahwa Tuhan memang punya maksud dalam mempertemukan kami. Karena tanpa kuharapkan sebelumnya, lagi-lagi pertemuan bersama Zoya kembali terjadi di tempat yang berbeda. Kali ini di salah satu toko buku ibu kota ketika aku hendak mencari komik keluaran terbaru. Dia sendirian, dengan rambut panjangnya, berdiri mematung di rak novel.