Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Broken Heart, In a Good Way

16 Januari 2021   21:23 Diperbarui: 16 Januari 2021   21:34 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di toilet ia memandang cermin, melihat potret dirinya yang kembali terlempar pada ruang nostalgia lain. Kali ini, ada dirinya sendiri bersama Sintia sedang mendebatkan sesuatu. Kalau ia tak salah ingat, ini terjadi 6 bulan sebelum hari ini.

"Kalau mantan kamu itu memang ngajak balikan dan kamu masih sayang, ya terima aja. Kenapa malah kayak orang bingung gini?"

"Bas, aku membahas soal kita, lho. Bukan soal dia."

"Coba jelasin, apa yang harus dibahas dari kita?"

"Ya kita ini apa? Apa hubungan kita berdua memang hanya sebatas teman seperti kita menganggap Gian, Mutiana, dan Arni?" Sintia membalas pertanyaan dengan pertanyaan. "Kita udah melangkah jauh tanpa kamu sadari."

Baskara masih ingat saat itu butuh waktu beberapa detik untuk menjawab kembali puzzle tak utuh ini.

"Sin, aku sayang sama kamu. Tapi kalau maksud kamu adalah untuk-"

"Stop! Aku tahu kelanjutannya. Selama ini memang aku yang terlalu kepedean dan yakin bahwa kamu punya perasaan lain. Bahkan kejadian di kamar malam itu sama sekali nggak bisa menyentuh hati kamu, kan?"

"Aku cuma nggak siap. Aku masih belum yakin, Sin."

Mengingat momen itu, tak terasa bahwa mata Baskara sudah basah. Tapi setidaknya ia masih bisa menahan emosi agar tak ada air yang jatuh lebih banyak lagi dari matanya.

Tak seharusnya dia merasa patah seperti ini. Dia yang dulu membuat keputusan, maka seharusnya dia juga yang menanggungnya. Tak ada gunanya juga menyesali keadaan. Waktu merangkak ke depan, bukan belakang. Dan lagi, Sintia sudah bersama seseorang yang memang siap menemaninya hingga tua nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun